Quantcast
Channel: Small Things Kecil Tapi Penting
Viewing all 712 articles
Browse latest View live

Wisata Alternatif di Semarang Contemporary Art Galery

$
0
0
Dear Temans,

Hurray..kembali lagi ke Kota Lama, Semarang.
Blog dakuw sudah beberapa minggu ini ceritanya Kota Lama melulu yaa. Hihi.

Patung penyambut di Galeri Semarang

Nggak nyangka, ternyata banyak yang bisa dieksplor dari Kota Lama. Tidak kalah dengan Kota Tua di Jakarta. Setiap berada di Kota Lama, memandangi bangunan-bangunan tua dari jaman Kolonial Belanda.

Sumber foto www.galerisemarang.com

Tak urung, pikiran dakuw melayang ke zaman baheula. Bagaimana kehidupan mereka pada jaman itu. Serasa terlempar ke masa silam.

Tiket masuk & brosur galeri

Mengingatkanku betapa hidup manusia itu begitu singkat dibandingkan usia dunia ini. Mampir ngombe bener-bener ya.

Kali ini dakuw pengen cerita tentang Semarang Contemporary Galery. Sumpah, dakuw baru ngeh keberadaan galeri ini, huhuhu. Kemana aja, Deew..

Menikmati

Waktu naik bus Semarjawi bareng teman sekelas Nai, nggak ngeh kalau ada galeri keren itu di dekat Gereja Blenduk.

Kurang ngeh juga waktu emak-emak cari toilet, ditawari masuk kesitu dengan bayar sepuluh ribu hihihi. Tahu gitu, bocah-bocah diajak sekalian yaa buat belajar seni. Aih, EO dudul nih eyke! 

Suasana galeri


Syukurlah, gara-gara event Travel n Blog 3 bersama blog traveler kondang kayak Ary Mozta, Fahmi Anhar dan Ariev Rahman, dakuw bisa balik lagi ke Kota Lama.

Setelah naik Semarjawi, langsung deh kami meluncur ke galeri yang udah beberapa hari kuidamkan untuk dikunjungi. Halah.

Galeri ini buka setiap hari dari pukul 10.00-16.00, dengan tiket masuk yang murah-meriah. Hanya Rp.10.000,-

Reka ulang adegan

Galeri berlantai dua yang terletak di Jalan Taman Sri Gunting ini, berada di sebelah barat Gereja Blenduk yang tersohor itu. Letaknya agak nyempil.

Jadilah, banyak yang tidak tahu galeri ini. Kalah pamor dengan Gereja Blenduk dan Taman Srigunting, hehe.

Galeri ini didirikan tahun 2001 di pusat kota Semarang. Dan pada tahun 2008 menempati sebuah gedung bersejarah di Jalan Taman Srigunting.

Tribute untuk Simoncelli

Gedung bergaya Spanyol Kolonial ini awalnya adalah bangunan kantor yang berdiri tahun 1918. Terakhir, dijadikan Pabrik Sirup Fresh.

Pemilik galeri, Chris Darmawan seorang kolektor seni merenovasi gedung yang keadaannya sangat mengenaskan ini di tahun 2007.

Patung ala mizone di taman Galeri

Galeri ini berisi karya seni kontemporer dari seniman Asia, terutama Indonesia. Didirikan untuk mengakrabkan dunia seni rupa pada khalayak umum.

Saat kami kesana, sudah ramai pengunjung terutama remaja. Ya, mereka datang untuk foto-foto tapi tak sedikit juga yang mematung di depan sebuah lukisan, berusaha memahami artinya *uhuk uhuk.

Manusia di roda perubahan jaman
Suatu perkembangan menggembirakan bagi dunia seni kita. Sebuah galeri menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi.

Ramai pengunjung remaja

Yang menarik adalah karya Erik Pauhrici dengan judul Untitled. Karya yang dibuat tahun 2010 ini bergambar seorang pemuda menatap teguh. Uniknya, lukisan ini dibuat dengan teknik sulaman. Bukan media biasa, bukan.

Untitled dibuat dari rajutan
Karya lain adalah patung tembaga karya Edie Hara berjudul Deep polluted sea, mutated creatures dan trashed and wanted. Dibuat 2013 menggambarkan binatang laut yang terkena polusi yang disebabkan manusia, hiks, hiks.

Deep polluted sea Edi Hara

"Ma, ini maksudnya apa?"
Dakuw garuk-garuk jilbab memandangi sebuah lukisan berjudul Golden Face karya Soni Irawan.


"Ngg..apa ya kak?"
Hm, nggak mesti mengerti makna sebuah karya seni untuk menikmatinya..

Oh, really? Emak ngeles ajaa hihi..




Mencuri Ilmu di Travel N Blog 3 Workshop Semarang :)

$
0
0
Dear Temans, 

Horee...wiken kemarin (278-29/03), dakuw menimba ilmu di Travel N Blog #3 di Semarang.
Workshop Travel N Blog ini dicetuskan oleh 6 travel blogger kece yaitu Wira Nurmansyah, Ariev Rahman, Firsta, Mumun dan Vina Indohoy. Lalu bergabung Lucia dan beberapa sahabat mereka.

Travel n Blog Family
Tadinya, hanya berupa sharing diantara travelling blogger saja.
Daripada privat diantara mereka saja, akhirnya tercetuslah membuat sebuah workshop kecil tentang travelling dan ngeblog dengan jumlah peserta dibatasi agar lebih intim *eh. Mupeng juga, lihat keseruan acara Travel N Blog Jakarta & Bandung ini di Twitter dan blog peserta.

Kru Travel N Blog 3
Finally, acara Travel N Blog tiba di Semarang! Yeayy!
Pas tahu infonya langsung excited dong ah. Terus melempem lagi. Oh my, Acaranya dua hari, bo! 
Tapi, karena penasaran pengen ketemu dan menimba ilmu pada travel blogger yang kece-kece, akhirnya dakuw daftar. Paling awal lhoo..begitu diumumkan langsung daftar, hihi. Ternyata benar. Beberapa hari kemudian, workshopnya tutup pendaftaran! Gyaa. 

Hari pertama, kepala cukup berasap karena dapat materi ngeblog selama berapa jam ya? 7 jam! Uhuk! Kita intip ilmu dari pembicaranya yaa :) 

1. Ary Mozta (@arymozta)

Blogger & web developer ini memberikan materi yang teknis yaitu blog construction. 
Ary Mozta mengupas pentingnya penampilan blog yang mudah diakses dan enak dilihat. Karena jika isi atau konten blog adalah raja, maka blog kita adalah kerajaannya. Percuma isi postingan keren tapi tidak dilirik pengunjung karena tampilannya terlalu banyak pernak-pernik seperti iklan pop up, atau layarnya hitam dengan tulisan putih. Aduh, sakit mata! 

Ary Mozta

Penampilan blog penting karena itulah yang dilihat pengunjung pertama kali. Bagaimana warnanya, pemilihan huruf. Karena menurut penelitian, perhatian seorang pengunjung online itu hanya 8 detik, kalau blog kita susah diakses, nggak enak dilihat, langsung deh mereka kabur. 

Tips Ary, Headernya jangan sampai kebesaran, batasi warna yang digunakan di blog, nggak usah alay hehe, gunakan logomu sebagai branding, Pilih font yang sesuai misalnya TNR 12 point, pilih huruf yang simple, jangan yang keriting atau dekoratif. 

Promosikan dirimu melalui widget yang tersedia di bar. Rajin nongkrong di sosmed, Layout blog jangan terlalu ramai, dan format tiga kolom sekarang udah ngga tren lagi. tapi, kalau mau tetap pakai siasati dengan banyak tulisan di kolom kiri dan kanan.

Jangan lupa foto untuk feature imaged yang jleb, di postingan. Pilih yang menarik perhatian pembaca untuk tetap stay tune di blogmu.

Untuk foto, jangan lupa memberi nama foto sebelum diunggah. 
Jadi jangan biarkan fotomu hanya tertulis DCIM atau berupa angka. Beri nama spesifik: Kota Lama Semarang. Jangan lupa beri judul juga. Dengan begitu, jika orang menggugel tentang Kota Lama, fotomu bisa muncul di hasil pencarian. Dan itu tidak bisa terjadi, jika nama fotomu hanya nomer saja.

2. Ariev Rahman (@arievrahman)

Traveller blogger asal Ungaran ini emang bikin bangga.
Langsung aku promosiin lho doi di grup Penulis Ungaran hehe.
Ariev ini terkenal karena artikel travelling blognya berupa cerita. Aku baca tulisannya di majalah Getaway, memang asik dibaca lho. Setiap postingan dia ada story-nya bak cerpen. Tulisannya ala Reader Digest gitu. Seru. Nah, Ariev berbagi materi tentang menulis cerita. 

Menurutnya, menulis itu mudah. Yang susah adalah bikin orang membaca tulisan kita. Jleb! Hehe.
Gimana biar pembaca tertarik?
Pembuka:
1. Bawa pembaca seolah berada di tengah situasi yang kita ceritakan.
2. Tarik perhatian pembaca dengan pembukaan berupa dialog menarik
3. Selain itu, pembukaannya bisa juga seperti berbicara pada diri sendiri.
4. Belajar mendeskripsikan sesuatu dengan baik.
Tengah Cerita:
Disini kalian harus bercerita secara naratif. Panjangnya 5-10 paragraf. 
Nikmati caramu bercerita. Dengan sering menulis, kamu akan temukan ciri khasmu bercerita. Pembaca akan seolah ikut dalam petualangan kalian.

Tipsnya:
1. Jangan lupa detil penting dari sebuah tempat.
2. Beri info valid.
3. Lihat, dengar, sentuh, hirup dan rasakan dengan seluruh panca inderamu.
4. Tunjukkan, jangan cuma dikatakan.
5. Perbanyak menulis dan membaca.
6. Jangan menyingkat kata, pelajari EYD.
7. Tulis cerita dalam 1000 kata agar pembaca terikat.
8. Judul yang nendang 
9.  Mas Ariev tidak menuklis kisah perjalanannya dengan runtut tapi ia pilih bagian paling menarik untuk diceritakan. Misalnya perjalanan mencari 1000 kamar di gua jepang.
10. Bahagialah.

Oh iya, tentu untuk sesukses Ariev tidak mudah. 
Butuh perjuangan. Ariev mampu mengatur waktunya dengan baik sebagai pegawai kantoran dan travelling blogger. Ia menulis jadwalnya di aplikasi semacam agenda di ponselnya. 

Bahkan, ia bisa menulis blog sambil travelling. Ariev punya jadwal ngeblog 1x seminggu. 
Tak heran, prestasinya banyak banget di bidang menulis blog. 
Stalking aja yaa blognya :) 

3. Wira Nurmansyah (@wiranurmansyah)

Blogger ini terkenal gara-gara foto-foto di blognya yang keren bingit. Tak salah, kalau ia memberikan materi travel fotografi.

Dan dedikasinya untuk mengejar hasil foto yang cling memang tak diragukan lagi. Menurut Wira, waktu terbaik mendapatkan hasil foto keren adalah waktu pagi dan sore. Waktu yang sering diabaikan oleh para traveller. 

Jika kamu ingin dapat gambar bagus, misalnya foto sunset. jangan foto mataharinya. Tapi, potretlah benda yang terkena siraman sunset. Indah sekali. Wira memberi contoh foto-foto hasil jepretannya dan eyke meleleh. Mupeng pengen motret sekece itu juga. Hihihi. Oh iya, Wira termasuk manusia yang tidak suka me-watermark foto-foto jepretannya karena khawatir merusak foto itu sendiri.

Untuk foto dengan obyek manusia, jangan langsung asal jepret tanpa permisi. 
Biar hasil fotonya bagus, ajak mengobrol ini itu, bila sudah akrab, pose mereka akan natural. Jangan lupa riset sebelum perjalanan. Wira memberi contoh foto seorang penjual nasi ayam di depan Paragon, awalnya malu-malu ketika difoto, kaku. Setelah ngobrol banyak, hasil fotonya cetar.

4. Firsta & Lucia Nancy (@firstadyi & @lucianancy)

Untuk materi managing your blog, hadir duo keren ini. 
Firsta adalah seorang blogger yang khusus menulis tentang wisata Indonesia. Firsta mendapat banyak penghasilan dari blognya lho diantaranya lewat konsultasi travelling, iklan di blognya, menulis untuk majalah dan banyak lagi. Wow.

Di awal materi, perempuan berambut indah ini bertanya, apa tujuan kamu ngeblog? Jawabannya beragam, mulai dari curhat, narsis, pengen eksis hingga cari duit hihi. 

Apapun tujuanmu ngeblog, harus:
1. Produktif
2. Fokus
3. Traffic.

Ya, percuma capek ngeblog kalau nggak ada yang baca kan?
Traffic adalah lalu-lintas pembaca yang berkunjung ke blogmu. Apapun tujuan ngeblogmu, tentu butuh pembaca kan. Jika kamu ngeblog ingin berdagang, tentu saja kamu membutuhkan traffic ke blogmu biar barang laku. Ingin eksis, ya pengunjung blog harus banyak biar kamu dikenal. Hehe. So, traffic penting!

welfie hari pertama

Gimana biar pengunjung blog kita banyak?
1. Identifikasi pembacamu. 
Kita tidak bisa memuaskan semua orang. Kenali pembacamu. Misalnya blog Indohoy untuk orang asing yang butuh informasi wisata Indonesia. Sebaiknya sih, blogmu ber-niche alias punya spesifikasi. Misalnya Wira dikenal sebagai travelling blogger yang unggul di fotonya. Ada traveller yang khusus heritage, apa lagi ya? Ada spesialisasi tertentu. 

2. Tentukan tujuan blogmu.
Jadi, tidak mengikuti arah angin saja hehe. Apakah blogmu untuk mendapatkan pembeli, menaikkan branding atau apa? Bila tahu tujuan, tentu lebih mudah mencari cara mencapainya. Daripada terombang-ambing #eh. 

blog on the spot ternyata seru binti deg-deg splash ya hihi
3. Manajemen ngeblog

a. Finding Content
Caranya dengan riset terlebih dahulu. Mau nulis apa ya? Apabila sudah punya topik apa yang ingin ditulis, mulai riset untuk hal-hal detilnya. Ada editorial plan seperti layaknya majalah lho. Bikin semacam outline tulisan kita. Bagaimana kalau tidak travelling? Bisa kulik-kulik hal lain dari travelling terdahulu. Hal kecil bisa jadi bahan tulisan.
b. Good Headline
Judul singkat. Mulailah dengan keyword aka kata kunci. Maksimal 6 kata yang terdiri dari 50-70 karakter saja. Jangan kepanjangan atau malah terlalu singkat.

c. Content is a king.
 Pembaca kadang hanya membaca tulisan kita sekilas. Ingat teori 8 detik. Ia hanya membaca tiga kata depan dan belakang alias scanning. Kalau ia mendapatkan tulisan kita menarik, barulah ia membacanya dengan seksama. Kalau tidak? Ngacir diaaa! Tidaaak!

narsis Travel N Blog

d. On Site SEO
Jangan kebanyakan kategori di blogmu, semakin banyak berarti semakin serabutan hehe. Sebelum menulis, Firsta akan mencari keyword yang berada di peringkat teratas pencarian dan menulis blognya sesuai keyword itu. Untuk menemukan keyword yang jleb, ada aplikasinya lho, sayang hanya untuk artikel berbahasa Inggris. Jadi, artikel yang ia tulis selalu SEO friendly.

3. Making Connection
Blogger jangan sendirian. Lebih bunyi kalau gabung di komunitas. Lebih dilirik brand juga.
Gimana caranya?
a. Tukaran link dengan blogger
b. Gues Post, mengajak teman blogger mengisi blogmu.
c. Wawancara
d. Membalas komentar di blogmu
e. Blogwalking
f. Be positive and happy

Lebih penting mana, frekuensi atau konsistensi?
Lebih penting konsisten lho. Jangan rajin posting setiap hari lalu macet selama tiga bulan hehehe.
Sekali seminggu sudah cukup tapi terus diapdet blognya. 
Indohoy.com, milik duo Mumun dan Vira punya jadwal mengapdet blog seminggu dua kali dan telah dialkukan selama 4 tahun, keren! 

naik semarjawi

Pembicara terakhir tapi temanya makin seru adalah Lucia Nancy tentang optimalisasi sosmed. Ia fokus ke Twitter, G+ dan Facebook. Ia menceritakan ada jam-jam dimana FB rame trafficnya dan disitulah bagus untuk promosi link blog kita. Misalnya jam berangkat dan pulang kerja. FB juga sepi saat weekend. Twitter, lain lagi. Media cuit-cuit ini ramai sekali pada wiken lho. 

Perhatikan hashtag yang lagi rame, lalu kamu bisa ikutan promosi blogmu disitu. Tentu secara soft ya. Misalnya lagi rame hashtag#1direction, ikutan nyempillah disitu: Daripada gulana karena ngga bisa nonton 1D, mampir blogku dulu yuk, kasih linknya hihihi.

sertifikat lulus travel n blog 3

Aihhh...
Seru banget kan yaaa...
Dapat ilmu keren dari para blogger beken. 
Selain ilmu baru, dapat teman baru, juga dapat banyak hadiah!
Ada acara jalan-jalan di Lawang Sewu dan  naik bus tingkat Semarjawi, gyaa!
Inilah pertama kalinya eyke ikutan lomba live blogging, walau kalah dengan sukses hahaha.
Seru! Kalau ada acara travel n blog di kotamu, segera mendaftar, jangan sampai kehabisan seat yaa!

Terima kasih teman-teman Travel N Blog sudah bikin acara keren ini. 
Syukaa! Aku pada kalian, pokoknya deh!

Sumber Foto:
Mas Bolang, Dhevi Dede, Wira, Slamsr,
Panitia TnB3

Kafe Buku Deqiko Semarang, Tempat Nongkrong Dapat Ilmu

$
0
0
Dear Temans,

Jumat lalu (27/03), dakuw berburu tempat seru lagi nih di Semarang.
Kali ini di Banyumanik, daerah Semarang atas. Nama tempatnya adalah Kafe Buku Deqiko. Kafe ini diklaim sebagai kafe buku pertama di Semarang, hehe. Beralamat di Jalan Tusam Timur Raya No. 24, Banyumanik, tak jauh dari Kampus Undip Tembalang.


taman belakang kafe buku deqiko

Kafe Buku Deqiko yang dibuka 08 Oktober 2014 ini selalu ramai pengunjungnya lho.
Selain karena menu makanan beragam dan lumayan terjangkau untuk kantong mahasiswa, suasananya enak banget buat nongkrong bahkan bikin tugas kuliah *kalau emak-emak bikin list belanja sebulan haha.

kafe buku deqiko

Aku dan seorang teman datang siang bolong. Yak, nekad banget memang, menjelajahi Semarang saat sedang hot-hotnya. Kafe Buku Deqiko baru buka pukul 11.00.

meja kasir kafe buku deqiko

Saat kami datang, Bapak tukang parkir kafe buku Deqiko langsung nyeletuk, "Perpusnya belum buka, Mbak."

Ya, ternyata perpustakaan yang terletak di lantai dua gedung dengan desain unyu ini buka setelah shalat Jumat. Aih, tampang kami berdua kutu buku bingiit ya, Pak?

welcome to kafe buku deqiko
Kami pun menaiki tangga imut lalu masuk kafe buku Deqiko.
Disambut meja kasir dan suasana yang homey. 
Beberapa pengunjung anak muda, asyik nongkrong. 

Di teras, juga disediakan meja dan kursi lho. Ada beberapa payung besar juga.
Dengan lantai keramik tegal kunci yang aku suka bingit. Tapi, berhubung cuaca di luar terik, sepertinya gerah kalau mau nongkrong di teras.Takut muka dakuw belang, uhuk.

filosofi kafe deqiko adalah lebah jadi atap kafe mirip sarang lebah

Awalnya, Kami memilih tempat di dekat pintu yang menuju taman belakang.
Dakuw mengagumi penataan Kafe Buku Deqiko yang asyik.
Taman belakang ada beberapa meja dan kursi dilengkapi payung lebar. Ada beberapa kolam dengan ikan cantik hilir-mudik. Asyik banget nih kalau malam. Syahdu suasananya.


Aku mengintip lagi.
Eh, Ada ruangan bagian dalam dengan interior putih termasuk meja dan kursinya. Katanya, ruangan ini bisa dibooking untuk acara kopdar atau rapat dengan kapasitas 20 orang. Wah, kayaknya adem di ruangan itu, deh.

kolam ikan di taman belakang kafe buku deqiko


Kami pun pindah tempat duduk.
Sambil minta menu makanan dan tanya pasword wifi. Heei, Wifinya kencang juga lhooo.
Bisa mendowloand game di playstore dengan cepat #eh. Lumayan, buat oleh-oleh bocah di rumah *ibu yang baik hihihi.

Mbak waiternya menunggui kami memilih makanan.
Wah, menunya cukup banyak juga. 
Mulai dari menu nasi seperti Nasi Bali seharga Rp.17.500, makanan Eropa seperti spageti dan fish & chips. Ada juga menu desert seperti banana split dan mendoan, hehe gado-gado pisan ya menunya. 

mari makaan di deqiko semarang

Minumannya?
Bervariasi mulai dari minuman serba susu, jus buah, float hingga kopi.
Aha, ada susu cokelat!
Kebayang deh meneguk segelas susu cokelat dingin di tengah cuaca Semarang yang sedang galak-galaknya ini!
Aku pesan satu, Mbak! Tapi, hot chocolate kok kayaknya menggoda ya? *maruk.
 
dari pintu masuk kafe deqiko semarang

Untuk makanan, Aku memilih spageti bolognaise Rp.17.500 karena kesukaan dakuw, menu fish and chips kosong hiks. Sahabatku memilih mie goreng dan float. Harga makaanan berkisar Rp.9.000-Rp.35.000. Sedangkan minumanmulai dari Rp.2000,- hingga Rp.25.000.

suka quotenya deqiko semarang

Sambil menunggu pesanan tiba, dakuw berkeliling kafe buku Deqiko.
Biasa, jepret ala-ala reporter, hihi.
Wah, duduk di taman belakang asyik juga ya apalagi kalau datangnya malam hari. Ada kolam dengan ikan-ikan yang cantik hilir-mudik. Duduk di bawah payung, amboi asyiknya mengobrol bareng sobat sampai ndower. 

Tak lama kemudian, pesanan tiba.
Kami menyantapnya sambil memperhatikan pengunjung yang kebanyakan anak sekolah dan kuliahan. Hmm, yummi juga lho. Porsinya cukup besar terutama mie goreng, hehe. 

mari minum eh coklatnya belum tiba

Setelah makan, aku merangsek ke meja kasir, membayar pesanan kami.
Hanya Rp.54.000,- bo, wow! Cucok nih buat mak irits hahaha.

loker perpustakaan kafe buku Deqiko
Setelah kenyang, Kami naik ke lantai 2.
Horee, perpusnya sudah buka!
penjaga perpustakaan deqiko

Kami melepas sepatu dan meletakkannya di rak dekat tangga. 
Deretan loker menyambut kami. Aku mengambil kunci loker dan sekalian mendaftar.
Wow, rak bukunya unyuuu! *berbinar-binar. Sst, disini juga wifinya kencang!

perpustakaan nyaman kafe buku deqiko

Aaah...suasana perpustakaannya nyaman! Dilengkapi pendingin ruangan.
Ada wastafel dan toilet yang bersih.
Ada karpet besar dilengkapi bantal-bantal dengan sarung bantal warna-warni. 
Ada beberapa kursi dan meja diletakkan di depan jendela.

komik donal bebek
Buku-buku disusun berdasarkan jenis: komik, cerita silat khoo Ping Ho, novel, buku anak dll.
Lengkap juga lho koleksi kafe buku Deqiko! Bikin betah lama-lama disana.
Sumpah, jadi nggak konsen baca-baca karena mengagumi penataannya, hihihi. Sahabatku malah berulangkali bilang, "Pengen buka seperti ini di Ungaran,"
Aamiin, Jumat berkah ya!

sudut perpustakaan yang nyaman deqiko

Untuk jadi member perpustakaan kafe buku Deqiko hanya Rp.10.000,-
Membaca disana dikenai Rp.2000 per jam. 
Meminjam buku pun tidak mahal kok. Rp.1.500 untuk majalah atau komik jangka waktunya sehari.
Sedangkan novel biaya sewanya seperlima dari harga buku. 

banyak anak sekolahan di deqiko

Waah, sayangnya nih kafe buku jauh dari rumah dakuw yang letaknya di kaki gunung Ungaran hihihi.
Encok kalau mau bolak-balik balikin buku doang, hehe.

betah deh nongkrong disini

Bisa jadi tempat kopdar berikutnya nih bareng emak-emak rempong, hehe.
Saat mau pulang, kita tinggal ambil barang di loker, mengembalikan kuncinya pada Mbak resepsionis dan membayar sesuai berapa lama kita nongkrong di perpustakaannya mencari wangsit.

membaca dengan nyaman di kafe buku Deqiko
Hm, Asyik juga ya, kalau ngadain acara launching buku atau bedah buku di perputakaan kafe buku Deqiko Semarang ini.


Belajar Foto Makanan Untuk Meningkatkan Penjualan

$
0
0
Dear Temans,

Alhamdulillah, Hari Selasa lalu (31/03) aku dan teman-teman menghadiri acara Food Photography Workshop aka Belajar Foto Makanan di Sriboga Customer Centre (SCC), Jl. Gajah Mada No.19, Semarang. Pematerinya siapa coba? Iyaa, Mbak Diah Didi yang tersohor sebagai food blogger itu lho! Asyik!

Narsis bersama pembicara workshop Mbak Diah Didi

Dakuw berangkat bareng Alde, hehe bisa sepaket. Sempat nanya-nanya dulu lokasi Sriboga dimana secara naik BRT. Hurray, ketemu! Walaupun lumayan gempor jalan kaki dari halte ke TKP, hihi. Untung, Alde gengsi minta gendong, plak!

Acara diadakan di lantai 2 gedung Sriboga. Peserta sudah berkumpul dengan wajah antusias.
Alhamdulillah, aku belum telat!

Tak lama kemudian, acara Belajar Foto Makanan dimulai.
Sesi pertama adalah Teknik Fotografi Dasar oleh Mas Taufiq Annas.

Mas Annas sang instruktur menjelaskan berbagai macam kamera mulai dari kamera ponsel hingga yang lensanya segede bazooka dan berharga milyaran. Ouch, dakuw cuma butuh kamera untuk selfie kok, Mas! *gubrak.
One picture can says 1000 words.
Mas Annas memberikan contoh banyak iklan yang menarik seperti iklan WWF yang memang rata-rata kreatif banget. Nggak perlu tulisan lagi untuk menjelaskan maksud iklannya.
Iklan WWF seri panda kegencet

Foto adalah salah satu elemen komunikasi terpenting untuk menunjukkan brand seseorang.
Saat ini, kita makin dimudahkan dengan teknologi foto yang instan. Ya iyalah, dulu memotret pakai rol film, motretnya kudu irit-irit, haha *angkatan berapa loe, Dew?
Menurut Mas Annas, yang terpenting dalam memotret adalah cahaya.
Hasil potret sebuah obyek yang sama bisa berbeda tergantung kamera yang digunakan dan teknik yang dipakai seseorang.
Setelah belajar jenis-jenis kamera, kami lalu belajar tentang komposisi foto sederhana.
Lalu tersadar akan sebuah kenyataan pahit. Aduh, pantas fotoku elek-elek kabeh. Ora ono komposisi ne, je!

Yang sederhana namun tetap efektif untuk menghasilkan gambar bagus adalah komposisi sepertiga bagian. Caranya, membagi bidang obyek yang difoto menjadi tiga. Biasanya di kamera ada tuh layar ada kotak-kotaknya *sumpah, baru tahu fungsinya!
Potretlah obyek kita di sepertiga bagian layar. Boleh di atas atau di bawah yang mendominasi.
Tapi, Jangan tepat di tengah karena akan cenderung statis, membosankan.

Kita memakai komposisi sepertiga di bawah jika kita lihat pada bagian atas lebih banyak obyek menarik. Begitu sebaliknya.
 
memotret obyek tepa di tengah bikin gambar jadi membosankan
horison di 1/3 atas layar
Sesudah makan siang dengan menu gudeg dan shalat Dhuhur, acara belajar foto makanan dilanjutkan. Sesi kedua pematerinya adalah Mbak Diah Didi, horee! *ngefans. Mbak Diah Didi adalah blogger yang menggawangi www.diahdidi.com. Sebuah blog tentang resep masakan dan review tempat makan. Pengunjung blog Mbak Didi sudah dua juta orang lebih lho! Wow!
kuliah tiga semester oleh Mas Annas
Di blog Diah Didi's Kitchen ini sudah tersedia 1400 resep makanan. 
Dan ia memposting resepnya setiap hari lho. Bayangkan repotnya. Tidak hanya menulis resep, foto-foto masakannya juga selalu ciamik di setiap postingan.

Foto-foto makanan hasil karya Mbak Didi menggiurkan banget. Berdasarkan pengalamannya itulah, Mbak Didi berbagi teknik Foto Makanan yang ia miliki pada para peserta yang rata-rata adalah pengusaha kuliner.
peserta antusias menyimak foto makanan
Menurut Mbak Didi, foto sangat memegang peranan penting dalam menawarkan makanan secara online. Foto makanan yang dibilang berhasil apabila calon customer yang melihat foto makanan kita jadi ngiler, ngences, lapar, pengen nyicip dan akhirnya memutuskan membeli. Kita berhasil!
Mbak Didi langsung memberi contoh foto makanan

Bagaimana belajarfoto makanan seperti itu? Berikut Mbak Didi memberi tipsnya:
1. Pilih tempat yang cahayan berlimpah. Misalkan teras. Letakkan makanan di meja yang mudah dipindahkan. Jangan taruh di lantai yaa..

2. Siapkan kamera. Jika punya kamera saku, sudah cukup memadai. Karena kemampuannya terbatas, gunakan background yang nampak luas.

3. Buatlah foto makanan sesegera mungkin begitu masakan jadi. Jadi, terlihat fresh. Untuk kue kering, fotolah sebelum dimasukkan ke toples.

4. Tidak usah memotret semua bagian makanan misalnya setoples kue kering. Ambil beberapa potong kue kering, susun seperti mainan anak-anak misalnya, membentuk tumpukan lalu klik! Potret. Bisa diberi aksen pita atau ada efek kremesnya yang menunjukkan kerenyahan kue.

5. Untuk hasil foto yang bagus, pencahayaan adalah kuncinya. Memotretlah di tempat terang paling bagus adalah pagi hingga pukul 4 sore. Kalau perlu, memotretlah di luar ruangan. Tapi jangan siang bolong ya atau terkena sinar matahari langsung, hasilnya tidak bagus. Warna makanan akan nampak pudar.

6. Pilih background sederhana dengan warna kontras. Untuk makanan yang berwarna cerah, gunakan piring putih atau sebaliknya. Berkreasi secara bebas. Yang penting serasi.

7. Bila harus memotret di dalam ruangan yang kurang cahaya, gunakan dua lampu belajar sederhana dengan lampu 80 watt yang dilapisi kertas minyak.

8. Gunakan properti tambahan sebagai alas atau background, misalnya garnish, talenan, vas bunga, piring-piring cantik, karung goni. Bisa juga memakai kertas kado bermotif sebagai alas makanan atau latar dinding. Apa saja bisa jadi aksen untuk foto makanan.

Bahkan anak kita yang sedang memegang piring makanan juga boleh. Tapi, jangan terlalu ramai. Dan tidak perlu barang-barang mahal. Mbak Didi memanfaatkan barang yang ada di rumahnya. 

9. Perhatikan kebersihan makanan yang akan dipotret. Kalau memotret buah yang sudah keriput kan ngeri ya lihatnya hihi.

10. Boleh memotret kue cake yang sudah digigit untuk memperlihatkan kepada pembaca bagian dalam cake yang yummi. Juga agar mereka bisa membayangkan lezatnya kue. Lelehan gula di atas pancake juga menggugah selera pembaca. 

11. Jangan cepat puas. Potretlah makanan dari segala sudut. Kelilingi makanan. Hingga dapat yang terbaik. Minimal 10 gambar setiap makanan. Sesudah dapat foto makanan paling keren, baru potong kuenya. 

12. Agar lebih lihat memotret foto makanan, berlatihlah setiap hari. Minimal 1 foto sehari. Kamu bakal dapat komposisi yang pas dari berlatih setiap hari. Buktinya, lihat saja foto-foto makanan Mbak Didi yang cucok banget. 

13. Manfaatkan internet untuk promosi produk bisa lewat website, blog, sosial media dan komunitas. Postinglah setiap hari agar blogmu cepat terindek di Google Search. 

foto makanan hasil karya Aditya Meilia
Setelah memberi tips-tips foto makanan, Mbak Didi memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya dan praktek langsung. Wah, rata-rata peserta membawa makanan produknya sendiri lho untuk belajar memotret!

Senang deh lihat para ibu produsen makanan bergelora semangatnya menimba ilmu. Ada yang khusus datang dari Jepara, lho! Setelah acara selesai, para peserta membagi-bagikan makanan yang mereka bawa pada kami. Wah, jadi icip-icip macam-macam kue deh! Hihihi.

Dakuw sempat berkenalan dengan beberapa ibu yang menjadi peserta. Ternyata, mereka adalah para produsen makanan yang menjadi binaan Sriboga yaitu dalam grup  Citra Boga Mandiri (CBM). Seperti Ibu Suparti yang punya usaha cake karamel di Mangkang, Semarang. Ia menerima pesanan di 081-228-324057. Bu Suparti senang bikin kue sejak sekolah dan sejak bergabung di CBM ia makin fokus mengurus usahanya.

Ibu Suparti produsen cake caramel
Ada juga Ibu Diah yang sama-sama asal Mangkang. 
Ibu Diah punya usaha fish stick dan makanan olahan dari ikan. Sebagai istri nelayan, ia dan teman-temannya memanfaatkan sisa hasil tangkapan suaminya yang segar untuk dijadikan snack. Ia menjadi binaan Dinas Perikanan lalu Sriboga.
Ibu Diah produsen snack olahan ikan

Ibu Diah merasa produknya lebih dikenal luas setelah bergabung dengan CBM. 
Pemasaran lebih lancar. Ia juga selalu mendapat ilmu baru seperti hari ini karena pertemuan seperti ini rutin diadakan oleh Sriboga. Fish stik ikan bandengnya dibandrol harga Rp.9000-Rp.20.000,- tergantung berat kemasan. Selain itu Bu Diah juga membuat kripik buah mangrove lho! Wah, bisa yaa!

produk olahan ikan oleh Bu Diah

Oh iya, sekilas tentang Sriboga Customer Centre ya.
SCC didirikan tahun 2011 untuk mewadahi para pelanggan setia Sriboga yang terdiri dari usaha kecil dan menengah seperti Ibu Diah dan Ibu Suparti. Lokasinya terletak di Jalan Gajah Mada No 19 Semarang dan merupakan satu-satunya SCC yang memiliki fasilitas baking clinic.
praktek foto makanan

Adit dan Fida langsung praktek foto makanan

Teman-teman yang memiliki usaha berbasis tepung terigu di Semarang dan sekitarnya boleh lho bergabung disini. Saat ini SCC Semarang memiliki 561 anggota aktif. Keuntungannya sebagai anggota? Banyak.

Salah satunya ya, mendapat tambahan ilmu dengan diundang ikut pelatihan Belajar Foto Makanan seperti ini. Cara gabungnya bisa datang langsung untuk mengisi formulir di kantor SCC Semarang atau mengisi data di www.memberscc.com. Keren ya! Tunggu apalagi? Daftar yuk!

Sumber Foto:
Diah Didi, Aditya Meilia, www.landscapeindonesia.com,
http://www.environmentteam.com

Berkaca dari Pengalaman Sakit Beby Haryanti Dewi

$
0
0
Dear Temans,

Dakuw mau cerita tentang foto selfie eh welfie yang satu inih.
Sudah tahu kan dakuw berfoto dengan siapa? Yup, The one and only, Beby Haryanti Dewi.
Aku sudah mengenal Kak Beby lamaa...sejak Multiply masih bertahta, uhuk. Tahun berapa ya?

Me and Beby


Dakuw sering mengikuti cerita-cerita mantan kepala teller ini di MP-nya.
Waktu dia di Aussie, Jerman, bahkan ketika balik Aceh.  Adaa saja cerita-cerita seru tentang keluarga Maulana. Juga sepak-terjangnya sebagai penulis di Aceh.

Aku juga beli bukunya pas Kak Beby mengeluarkan Diary Dodol Seorang Istri, buku Catatan Istri Dodol. Kocak banget. Buku yang ditulis untuk mengimbangi buku terkenal Asma Nadia yang mellow yellow, Catatan Hati Seorang Istri.

Kak Beby termasuk produkti. Bukunya yang lain: Mayoret Jutek, Putri Malu-Maluin Sejagat. Dan yang terbaru Kumpulan Dongeng Islami Menakjubkan. Bukunya rata-rata bergenre anak dan remaja.

karya terbaru Beby Haryanti
Kami juga sempat sebuku lho antara lain di buku Norak-Norak Bergembira, Catatan Hati di Setiap Sujudku, KDRT

Ketika Multiply tewas, bloggernya kocar-kacir kesana-kemari.
Tapi, kami tetap temenan di FB. Apalagi, kami sama-sama anggota Komunitas Penulis Bacaan Anak. Beberapa waktu, Kak Beby nggak ada kabar di FB. Kami lost contact. Nggak ada cerita-cerita seru Kak Beby di Facebook. Kemanakah dia?

Nggak nyangka, berawal dari coba-coba plus nekad mengirimkan naskah cernak ke Mizan, aku terpilih mengikuti Workshop menulis cerita anak untuk pembaca pemula di Room To Read. Dan, ternyata, aku sekamar bareng Kak Beby! Waaa!

Dakuw tuh sebenarnya pemalu, uhuk uhuk.
Agak kagok kalau pertama kali bertemu. Bingung mau ngomong apa *keringat dingin haha.
Walaupun udah kenal lama, dakuw deg-degan ketemu si dia. Aduh, ntar kaku nggak ya? Ngobrol nggak ya? Apalagi, kami bakal sekamar selama tiga eh empat hari.

Dan, ketika akhirnya kami bertemu. Kekhawatiran itu sirna.
Jadinya, ngoceeeeh melulu! Ada saja yang dibahas. Smartfren banget deh.
Kami malah nggak keluar-keluar dari kamar pada hari pertama di kamp *eh. 
Padahal, Widya Rosanti sudah jalan kaki sampai Floating market. Mbak Erna sudah minum wedang ronde di warung depan. 

Hohoho, Aku dapat oleh-oleh kopi Aceh asli, lho.
Saking excitednya mau kopdaran perdana dengan Kak Beby, aku malah lupa menyiapkan oleh-oleh, hiks *alasaaan!

Hari berikutnya terasa berat *tsaah...
Muka-muka kami sudah lecek. Menerima materi seabrek, mikir ide, meeting dengan editor, ngedit cerita.
Perepuan yang fasih bahasa Jerman ini, rajiin bingit bikin tugasnya.
Begitu kelar meeting dengan editor, tugasnya langsung digarap.
Aku malah tidur dulu dengan harapan bangun dini hari. Ngetik sambil nonoton film horor di HBO. Padahal, ceritaku baru kelar dibantai!

kalau ini welfie dengan tim Mizan hehehe
"Kepalaku berasap. Rasanya, disini aku nggak ada apa-apanya. Anak bawang. Padahal di Aceh aku seleb lho!" canda Kak Beby hihi setelah naskah kami direvisi untuk kesekian kalinya.

Iyaa, Di Banda Aceh, Kak Beby aktif sebagai penulis dan pengajar kelas menulis yaitu Kelas Menulis Keren & Aktif. Ia juga aktif di FLP Aceh.
Selain itu, ia mengajar bahasa Jerman di sebuah SMA negeri dan menjadi penulis untuk sebuah majalah terbitan Aceh. Dan dia mengaku mati kutu di workshop cerita anak ini! Hahaha, sama! *golek konco, doeeng!

Yang aku salut, Ibadah Kak Beby tepat waktu. Begitu azan, ia langsung mlipir untuk shalat.
Beda dengan aku yang makan dulu, ngobrol dulu, hiks. Tilawah dan shalat sunnah juga kencang. 
Aku belajar banyak darinya.
Nggak nyangka, wajahnya yang kelihatan pendiam, agak jutek eh ternyata kocak.
Ya iyalah, penulis komedi gituu. Ya 11-12 lah dengan aku yang kalem hahaha *plak!
Memang, penulis komedi biasanya orangnya cool ya hihihihi *ups.

Satu lagi, 
Ternyata selama ini Kak Beby ngilang dari sosmed karena sakit vertigo cukup parah.
Berbulan-bulan harus bedrest.Ia tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Jangankan untuk online, melihat layar laptop pun kepalanya berputar-putar.

"Aku mengira, waktuku sudah dekat wi," katanya terpekur.
Ia bercerita kalau selama berbulan-bulan, ia berobat ke dokter dan hasilnya nihil. Ia tidak bisa bangun dari tempat tidur karena pusing.
Tak terbayang.
Menurut dokter,  penyebabnya karena ia kelelahan di depan komputer.
Saat itu, diakuinya ia sangat mempforsir dirinya. Selain menulis naskah buku, ia menjadi redaksi majalah lokal, juga editor  freelance untuk sebuah penerbit di Bandung. Tiada hari tanpa nongkrong di depan layar komputer.

"Urat di pelipisku sampai nampak, Dew," kenangnya.
Aku meringis. Ngeri.
Tubuhnya sudah mengirimkan sinyal-sinyal warning, tapi ia abaikan.
Dan terjadilah. Ia sakit. Hingga berbulan-bulan lamanya, ia tak bisa mengurus keluarga.

Sungguh, Aku takut.
Penyakit penulis banget ya suka keasikan di depan layar komputer tak kenal waktu. Padahal, tubuh menjerit-jerit minta istirahat.
Apalagi, baru-baru ini aku hobi begadang, hingga telinga kadang berdenging.

"Hati-hati, awalnya telinga yang berdenging. Itu kelelahan."
Masya Allah, aku ketakutan.

"Akhirnya aku off segala macam sosmed. Nggak pernah menyalakan komputer. Nggak sanggup, Dew"

Kak Beby mencoba berobat alternatif  dengan bekam. Karena obat-obatan tak mempan lagi.
Selama 6 bulan, ia dibekam. Perlahan, kesehatannya membaik. Lalu sembuh. Peristiwa sakit ini benar-benar jadi pelajaran baginya.

Kak Beby is back!
Ia kembali beraktivitas. Tapi, ia tidak mau ngoyo.
Nongkrong di depan komputer pun ia batasi waktunya. Mengurangi job sebagai editor.
Kak Beby ingin fokus menulis buku anak saja.
Bahkan ponselnya pun tak ada WA atau BBM. Hanya SMS saja. Facebook dibuka sesekali untuk tahu kabar teman-teman.

Fiuh. Aku ternganga mendengar cerita ibu tiga anak itu.
Terngiang-ngiang dalam waktu lama.
Sekarang, aku nggak berani memaksakan diri. Walaupun atas nama deadline. Atau apalah. Aku mendengar ritme tubuhku. 
Foto welfie ini kami ambil sebelum Kak Beby pulang ke Banda Aceh hari Sabtu pagi itu.
Dia pulang duluan. Sedangkan aku pukul 11.00.
Gara-gara heboh bikin tugas, kami sampai lupa foto bareng! Padahal, ini kesempatan berharga karena kami dipisah jarak. Ungaran-Banda Aceh, bo.

Buru-burulah foto ini diambil di kamar hotel.
Sebelum supir taksi pesanan Kak Beby tiba.
Dan, ngaku deh. Aku paling nggak bisa selfie, sampai pegal megang ponsel gagal melulu, hahaha. Maklum, biasa difoto *plak! Akhirnya kami berfoto dua kali. Haha.

percobaan pertama, matanya ke arah sini kak!

Begitu Kak Beby pergi, langsung kosong kamar hotelnya.
Hatiku juga hiks...kapan ya bisa ketemu lagiii? Semoga segera, ada rejeki dan usia, aamiin.

Alhamdulillah, begitu indah pertemuan kami di Lembang.
Banyak bertukar ide, pelajaran, pengalaman. Impian kami.
Semoga ada kesempatan lagi bisa bertemu Kak Beby, atau aku bisa main ke Banda Aceh, aamiin.

Sehat selalu dan menginspirasi ya Kak Beby.
Ingin kenal lebih dekat? Klik www.bebyharyantidewi.blogspot.com, yaa :)



5 Tempat Yang Wajib Dikunjungi di Kota Lama Semarang :)

$
0
0

Dear Temans,

Setelah berminggu-minggu menulis tentang Kota Lama Semarang, macam nulis cerita bersambung saja ya hehe. Kini dakuw mau menulis 5 tempat yang wajib dikunjungi kalau kamu main keKota Lama Semarang, Yuk, kita intip apa saja sih tempat wajib itu?

    1. Toko Buku Book Boss

Kalau berkunjung ke Kota Lama Semarang,jangan lupa mampir di Toko Buku Book Bos, tak jauh dari stasiun Poncol. Toko buku ini terletak di Jalan Dorang. No 7. Kalau naik BRT dari Sisemut, kita bisa berhenti di Halte Layur.

suasana toko buku yang nyaman
Buku-buku yang tersedia disini adalah buku berbahasa asing dan kondisi bekas. Eits, walau bekas, kondisinya terwat lho. Bahkan ada yang seperti baru. Harga bukunya bisa kita lihat dari stiker bulatan yang ada di belakang buku. Warna bulatan menunjukkan harga buku.

seakan berada di surga buku
Mulai dari buku anak, novel, buku ensiklopedi, buku pelajaran hingga coffee table bookbisa kamu temukan disini dengan harga terjangkau. Suasana toko buku yang terletak di lantai 2 gedung Penerbit Dahara Prize pun nyaman, dengan musik lembut senantiasa mengalun. Membuat kita betah berjam-jam membaca disana. Seolah ini adalah sebuah perpustakaan, bukan toko buku. 

    2. Semarang Contemporary Art Gallery

Galeri yang letaknya tak jauh dari Taman Srigunting ini ternyata telah menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Lama Semarang. Para perngunjung rela menunggu hingga galeri buka pada jam 10.00.

suasana semarang contemporary art galery
Sayangnya, galeri ini belum masuk lho di buku panduan wisata Jawa Tengah yang diterbitkan Pemerintah daerah. Padahal galeri ini rutin memamerkan kekayaan seni kontemporer seniman lokal mulai dari lukisan, patung hingga buku karya NH. Dini.   

menikmati seni di galeri semarang

Beberapa koleksinya yang menarik adalah patung orang miring di taman sebelah galeri, Gedung yang direnovasi besar-besaran pada tahuin 2007 ini oleh pemilik galeri Chris Darmawan awalnya adalah  pabrik sirup Fresh. Galeri yang terletak di Jalan Taman Srigunting ini sangat bagus dikunjungi para pelajar dan mahasiswa untuk belajar banyak hal.


   3. Pasar Klitikan

Jika kamu pencinta barang antik, ayo mampir ke Pasar Klitikan Kota Lama Semarang. Klitikan adalah istilah Jawa untuk barang-barang bekas. Pasar Klitikan hanya diselenggarakan tiap minggu kedua setiap bulan dari Hari Jumat-Minggu.

si mas penjaga kios pasar klitikan

Pasar kaget ini mengambil tempat di sekitar Taman Srigunting, Kota Lama Semarang. Hanya terpisah sebuah jalan saja. Berbagai kios yang diisi oleh para anggota komunitas  Koka Kola alias Komunitas Klitikan Antik Kota Lama. Para pencinta barang antik berkumpul disini. Tak hanya melakukan aktivitas jual-beli, mereka juga ngobrol tentang barang seni dalam suasana guyub.

Pasar Klitikan Kota Lama menarik minat anak-anak

Pasar Klitikan cukup banyak kiosnya, memanjang dari arah Selatan ke Utara Jalan Letjend. Soeprapto hingga Kafe Retro. Barang yang dijual pun beragam. Mulai dari mainan antik, gramofon, kartupos lama, perabotan kayu jati hingga batu akik! 

pasar klitikan kota lama semarang
Asyik sekali rasanya mengelilingi pasar ini, melihat-lihat barang antik, tawar-menawar dengan penjual. Bernostalgia dengan barang-barang lama yang persis seperti yang ada di rumah nenek kita dulu.

berburu kartupos antik di pasar klitikan semarang
Disini kami menemukan kartupos zaman dulu yang kondisinya masih bagus. Ada juga kartupos yang sudah ditulis dan berperangko luar negeri. Dari tahun-tahun lampau, kartupos ini menyimpan kenangan banyak orang, hiks. Setelah lelah mengitari Pasar Klitikan, baru deh kita leyeh-leyeh di Taman Srigunting, memandangi keindahan Gereja blenduk di Kota Lama Semarang.

 4. Toko Oleh-Oleh Wingko Babat Cap Kereta Api

Ingin bawa pulang oleh-oleh untuk orang rumah? Dari Taman Srigunting, kita jalan sedikit yuk ke Toko Wingko Babat Cap Kereta Api yang terletak di Jalan Cenderawasih No 14. Kamu bakal menemukan toko wingko babat legendaris yang berdiri sejak tahun 1946. Harganya sih lumayan ya untuk sepotong kue. Tapi, rasanya memang nendang gulindang, brong!

suasana toko mungil wingko babad cap kereta api
Toko ini sudah turun-temurun dimiliki oleh keluarga Nyonya Mulyono yang berasal dari Daerah Babad, Jawa Timur. Diberi cap kereta api karena dulu mereka berjualan di sekitar Stasiun Tawang. Lalu kemudian membuka toko mungil  di jalan yang dulunya bernama Oosterwal Straat 14.

jalan cenderawasih no 14 semarang
Kini, toko itu tak hanya menjual wingko babat, tapi juga makanan khas semarang lainnya seperti kue gandjel rel, lumpia, berbagai jenis kripik. Beberapa pernak-pernik khas Semarang seperti kaus keren, gantungan kunci dan tempelan kulkas. Hingga kartupos pun dijual disitu! Yippiee!



wingko babat legendaris dengan 5 macam rasa

5. Noeris Cafe 

Kaki pegal berjalan-jalan menyusuri Kota Lama Semarang?
Kini waktunya untuk mengaso di Noeris Café di Jalan Nuri No. 6 Semarang. 
Kafe yang baru berdiri tahun 2013 ini mengusung tema tempo dulu ini cocok sekali suasananya untuk bersantai dan mengobrol bersama teman. Latar belakang berdirinya pun luhur, ingin menjadikan kawasan Kota Lama Semarang sebagai tempat yang nyaman untuk beraktivitas.

koleksi radio jadul noeris kafe

Begitu masuk kafe, kita disambut suasana adem zaman dulu. Serasa terlempar ke masa lalu. Bangunan yang tadinya adalah gudang ini, benar-benar membutuhkan renovasi besar-besaran hingga bisa dipakai menjadi kafe.

meja kasir dan konter layan noeris kafe

Berbagai macam perabotan yang seperti dimiliki nenek kita dipajang disini. Mulai dari radio kuno yang masih berfungsi, gramofon, mainan congklak, hingga berbagai jenis kamera antik. 

kue oentbikoojk tempo doeloe

Makanannya pun tak kalah jadul. Kafe Noeris menyediakan kue-kue tempo doeloe dari zaman belanda seperti oentbitjkoek. Minuman segar seperti teh mint menemani kita melalui siang terik kawansan Kota Lama Semarang. Betah deh berlama-lama disini. 

Gimana?
Kaki kamu jadi gatal pengen menelusuri Kota Lama Semarang?
Haha, selamat! Berarti dakuw berhasil meracuni kamu hehehe.

Sumber Foto: Pribadi & Lestari

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog 3“ yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID.




Nonton Bareng Filosofi Kopi :)

$
0
0
Dear Temans,

Alhamdulillah, Kamis (09/04) dakuw dan Alde bisa nonton bareng film Filosofi Kopi di Citraland.
Ceritanya, menang kuis di Twitter Visit Semarang, kerjasama dengan Torabika Coffee. Jadilah, siang bolong kami meluncur ke Semarang. 

film Filosofi Kopi


Udah buru-buru berangkat nih, takut kesiangan.
Gegara disuruh ngumpul sebelum pukul 12.00, setiap pemenang nobar film Filosofi Kopi  kudubawa 5 bungkus kopi Torabika Mocca latte.
Jadi, mlipir dulu ke minimarket cari kopi itu. Duh, nggak ada rasa itu, comot saja yang varian lain. Asal nggak beda merek, kan? *dipentung sponsor, hihi.

meet and greet penulis filosofi kopi


Dan gara-gara kudu bawa bungkus kopi kosong, dakuw tuang deh isi 5 sachet ke kresek. Nggak mau rugi penganut aliran Mak Irits garis keras haha. Masa, mau nyumbang 5 sachet ada isinya ke panitia? :p 

Alde sampai bingung, nanyaa melulu. 
"Untuk apa sih, Ma?"
"Oleh-oleh Ayah," jawabku mengacuhkan pandangan heran orang-orang.
(Abis ngisi kreseknya di lobi mal haha)

Penulis filosofi kopi

Sampai disana, eh panitia Visit Semarang belum pada nongol. Yang rame baru panitia dari Trax FM saja yang juga bikin nobar  film Filosofi Kopi hari itu.
Untungnya, ada mas-mas nyamperin. Malah mau nitipin tuh all ticket Visit Semarang buat kubawa.
Ng, ntar kujual lagi lho, Mas! Hihihi. Bener nih, mau nitip tiket film Filosofi Kopi ? *calo.

Akhirnya, aku mencomot dua tiket film Filosofi Kopi dan buru-buru kabur ke dalam. Takut Alde lihat poster film Tuyul eh Sponge Bob dan minta nonton. 
Ngacir nggak pakai nunggu teman-teman dari Hellosemarang.com kayak Mas Suke, Mas Sofyan & Mas Hyudee. Eits, Alde malah nagih popcorn! Duh, Adek, itu kan mahal! *keluarin 35 ribu setengah hati hahaha. 

Akhirnya, bisa nonton  film Filosofi Kopi juga!
Ada iklan Pak Jokowi versi film kartun Adit Sopo jarwo nyuruh kita nonton pelem Indonesia.
Tenang pak, dakuw pencinta pelem Indonesia lhoo! 

Film Filosofi Kopi, ternyata keren!
Aku suka ceritanya, karakter tokohnya yang kuat terutama Ben (Chicko Jerikho) & Jody (Rio Dewanto). Aih, nampak sekali mereka akrab banget. Sesuai deh ceritanya kam mereka bareng sejak kecil. Aku, aku..jadi ngefans bingit pada mereka. Ganteng bingiit! *lupakan Akang Lee Min Ho dan  Taylor Lautner, aku cinta produk-produk Endonesah #eh.

Film Filosofi Kopi karya sutradara Angga Sasongko ini memang keren.
Diambil dari cerpen karya Ibu Suri aka Dewi Dee Lestari di buku Filosofi Kopi. Buku ini terbit pertama kali tahun 2006 ya. Aku punya bukunya lho, beli pas Mbak Dee's coaching clinic tapi belum sempat kubaca, uhuk. jadi bagus sih, aku blank dengan cerita filmnya. Jadi, menikmatinya mengalir saja.

Dan aku menikmati banget.
Walau Alde jungkir balik di dalam bioskop. 
"Kok flimnya ceritanya kopi terus ya, Ma?"

si bocah jumpalitan nonton filosofi kopi

Ceritanya, Ben dan Jody yang membuat kafe Filosofi Kopi. Ayah Jody sudah meninggal dan mewariskan hutang ratusan juta rupiah yang kudu dibayar Jody dan saudara angkatnya, Ben. Mereka berusaha keras dengan bisnis kafe ini. Ada riak-riak kecil antara Jody yang serba cuan aka materi dan Ben yang jenius kopi eksentrik dan semaunya sendiri. Ben punya filosofi untuk masing-masing kopi yang diraciknya. Tak heran, penggemar kafe mereka membludak. Tapi, hutang tak kunjung terbayar.

Kesempatan melunasi hutang datang ketika ada yang menawarkan Ben bikin kopi terenak sedunia dengan bayaran 1 M. Ben menerima tantangan itu dan akhirnya menemukan kopi sempurna. Tapi, kopi itu dianggap biasa saja oleh El, Food blogger dan penulis buku. Karena El pernah minum kopi terenak sedunia di sebuah dusun. Mereka bertiga pun mencari kopi terenak itu.

dua cowok ganteng dalam filosofi kopi
Ternyata, cerita filmnya lebih kompleks daripada cerpen milik Mbak Dee. 
Jadi, lebih menarik dan seru diikuti. Keren pisan ey penulis Jenny Jusuf meramu skenario cerita.
Ada tambahan tokoh El (Julie Estelle) cewek indo Perancis yang jadi penulis buku. El tidak ada dalam cerpen Dee. Tentu saja biar cerita makin menarik, ada ceweknya dong. Bukan film batangan saja, hihihi.

Lagu-lagunya juga asyik dinikmati karya Glen Fredly. Quote-quote menarik ala Dee Lestari tentu saja bertabur sepanjang film. Misalnya filosofi kopi Tiwus, walau tiada yang sempurna namun hidup ini indah begini adanya. Wow. Jadi makin banyak ngerti kerjaan barista aka peracik kopi. Asyik melihat Ben bekerja. Berapa lama ya Chicco Jerikho belajarnya? 

Film yang keren.
Makasih ya buat Visit Semarang dan Torabika Coffee sudah mengajak nobar.
Jadi mupeng pengen buru-buru ngopi cantik gara-gara film ini. 
Waaa, Nikmat banget tuh ngetik di rumah sambil ngopi pakai  USB Cup Warmer
Jadi, selama ngetik tuh kita nggak perlu bolak-balik ke dapur ambil air panas. Mug kopi kita tetap panas dan nikmat selama dicolok pakai USB Warmer ya.

Yang mencekam selama nonton film ini kok di hidungku tercium bau kopii terus. Ah, masa sih biskop ini udah ada teknologi yang bisa bikin apa yang tersaji di layar ada aromanya? Apa  gara-gara aku mupeng banget pengen ngopi? Atau..ada hantu kopi? *seringai. 

Galauku terjawab pas sampai di rumah. 
Olala, di ranselku kan ada satu kresek berisi 10 sachet Torabika! 
Jelas aja, baunya nendaang! Wkwkwkwkw. 


10 Oleh-Oleh Khas Makassar Paling Hits :)

$
0
0
Dear Temans,

Baru mampir di blognya Mak Irits, Rahmi Aziza jadi pengen ngejembreng oleh-oleh khas Makassar yang dibawa Oma Nailah dari Makassar. Ya, dakuw itu sebenarnya blasteran ayam kampung dan.. #eh, Sunda-Bugis Enrekang. Abah dari Cianjur dan Mama Bugis Enrekang. 


Dakuw sendiri lahir dan tinggal di Makassar hingga kelas 1 SMP. Keluarga kami kenyang deh menclok-menclok di beberapa kota kabupaten di Sulsel mulai dari Makale, Gowa, Sinjai, Bantaeng dan finally, Makassar! Sebelum merantau ke pulau seberang.

Mama tuh berasal dari keluarga besar. Dan sebagian besar keluarga Mama tinggal di Makassar. Jadi kalau kesana, nggak pusing akomodasi, hehe. Jadi, berapa banyak keluarga di Makassar? Ratusan! *iklan vintage. 

Minggu lalu, Mama dan Abah baru pulang dari Makassar. Pulangnya tentu saja membawa oleh-oleh khas Makassar. Kabar gembiranya, aku yang di Ungaran dan adikku yang di Jambi Alhamdulillah kecipratan juga, hehe. 

Apa aja sih oleh-oleh Makassar dari Oma Nailah? 
Selain berbagai jenis ikan dan seafood yang ditaruh di kotak pendingin dan diimpor ke Bogor, biasanya Mamaku bawa ini:

1. Minyak tawon 

Ini minyak gosok paling happening di Makassar selama berpuluh tahu. Biarpun minyak gosok merek lain merajalela. Minyak tawon ini paling juara hehe. Sekarang sih banyak dijual di apotek-apotek di Jawa.

Tapi paling nendang ya beli di kotanya langsung. Ada kemasan jumbo juga. Ada pilihan aroma juga kalau nggak salah, hehe. Harganya lumayan deh.

Tapi berkhasiat banget deh dengan aromnya yang khas. Untuk bisul, gatal, pegal, hingga sakit gigi bisa pakai ini. Bahkan bisa ditenggak, aku sih belum pernah coba hihihi.


Minyak tawon khas Makassar

2. Sirup DHT

Ini sirup andalan untuk jadi oleh-oleh khas Makassar sirup DHT rasa pisang ambon. Rasanya sih sama dengan sirup Tjampolay dari Cirebon. Tapi, kataku sih lebih nendang DHT. Ya, namanya kesukuan yang bicara, haha.

Produk sirup ini nggak berubah kemasannnya sejak zaman purba. Enak banget ditenggak langsung atau jadi topping pallu butung, pisang ijo. Sirup ini sangat menggoda iman terutama saat bulan puasa pas aku SD.

sirup DHT Makassar

3. Abon Raos

Abon bermerek bahasa Sunda ini agak absurd ya. Hihi. Lho, oleh-oleh khas Makassar kok namanya Raos? Hehe. Tapi, abon daging sapi ini nendang banget rasanya.
Abon Raos asli Makassar www.mkssnack.blogspot.com

Kalau makan abon, apa-apa dibandingkan sama abon ini. Ya, ini mungkin yang namanya citarasa nostalgia. Semuanya dikaitkan dengan kenangan masa jaya. Ya, Juara!

4. Kue Kurma

Orang menyebutnya kue kurma. Mungkin karena kue yang terbuat dari tepung terigu, mentega, telur dan maizena dan dibalut karamel ini mirip kurma penampakannya.

Rasanya makin ndess ketika kue ini dibaluri lagi dengan potongan kacang seperti kacang tanah, kenari atau kenari. Kue ini bikin kangen rasanya. Jadi teringat masa SD di Mattoangin 1, ededeee...hahaha. 

Kue Kurma Makassar


5. Kacang Sembunyi

Selain kacang disko, kacang sembunyi juga disebut-sebut kacang khas Makassar. Cemilan ini berbahan kacang tanah yang dibalut kulit tepung terigu dan dibentuk seperti pisang molen mini. Rasanya gurih dan kriukk. Gimana mau diet kalau jalan-jalan di Makassar? Ngunyah melulu. Hihi.

Kacang sembunyi Makassar

6. Dangke

Awwee..ini mi makanan juara kodong. Dangke adalah makanan fermentasi susu kerbau. Satu-satunya daerah penghasil dangke adalah kampung halamanku, Enrekang.

Jangan ki kasih ka steak, hidangkan saja dangke dan daku akan jadi orang paling bahagia di dunia *eh.

Kalau yang baru pertama coba, rasanya memang aneh. Tapi lama-lama ya tetap aneh, haha. Bikin nyandu. Dangke digoreng dan dinikmati dengan nasi hangat dan sambel. Surga! 

dangke sumber foto www.sulastama.wordpress.com

7. Sirup Markisa

Selain Medan, Makassar juga penghasil sirup markisa. Yang beken sirup cap bola dunia. Sekarang sih di supermarket Semarang banyak sirup markisa tapi asal Medan. Jadi, teteup kangen sirup ini. Rasanya markisa asli bukan serbuk markisa olahan kimia.

Sirup Markisa khas Makassar
8. Selai kaya

Ini dia teman makan roti paling mesra di Makassar! Selai kaya! Desain kemasannya juga ngga berubah dari dakuw SD. Vintage! Selai yang terbuat dari kelapa, telur dan gula ini rasanya endess banget. 

Kalau di minimarket sering ada tuh rasa serikaya. Tapi ini yang menggodaa! Jauh dah rasanya! Warnanya kecoklatan memanjakan rasa. Taglinenya aja dahsyat: kaya asli tidak membosankan rasa.

Harganya juga lumayan mihil. Jadi dikirimi satu kotak kecil, makannya dikit-dikit haha. Biar awet!

Selai kaya asli Makassar

9. Kerupuk Jintan

Agak ajaib juga dibilang kerupuk. Padahal penampakannnya nggak kayak kerupuk. Tapi kalau dimakan emang kriuk kriuk.

 Dibuat dari tepung terigu, margarin, telur dan soda kue. Kalau salah bikin, gigi bisa jadi korban saking kerasnya. Yang unik adonan kue ini ditambahi jintan hitam. Yang enak tentu saja kerupuk jintan yang kriuk diluar dan renyah di dalam.   

Kerupuk jintan khas Makassar
10. Kopi Toraja

Kalau main ke Sulsel, nggak lengkap kalau belum ke Tana Toraja yang eksotik. Kebudayaannya amazing. Dan oleh-oleh andalannya kopi Toraja yang pekat dan nikmat. Asli dari biji kopi pilihan. Uhuk. Kemasannya juga unik, ada lho yang kotaknya terbuat dari kayu dengan ukiran khas Tator, ada!

Aaah..jadi kangen kampung halaman!
Obat kangennya ya menggasak oleh-oleh khas Makassar yang dibawa ortu dan sodaraku.
 Terakhir kesana 2005. So last year, huhu..
Ada yang mau mengajak daku mudik? Hiks..

Sumber foto:www.google.com
(detil menyusul)





Berburu Chicco Jerikho Filosofi Kopi di Citraland Semarang :D

$
0
0
Dear Temans,

Bulan ini benar-benar banci kuis haha. 
Alhamdulillah, Kamis (16/04), Dakuw turun gunung lagi buat Nobar Filosofi Kopi kedua kalinya, hihi. Kali ini gara-gara menang kuis yang dibikin @didut, cah Semarang yang merantau ke Jekardah di Twitter. 

Chicco Filosofi Kopi ganteeeng *ngg
Wah, peluang iki!
Soalnya eyke mau baca batu nisan Ayah Jody, ada kuisnya di Twitter Jenny Jusuf, haha *kuterpemula. Abis nitip bocah, meluncur deh eyke. Ketemu dengan Novi, sesama pemenang juga. 

Pas udah mau jam 12.00, ada Mbak Novi dari Filosofi Kopi menggelar lapak, menyuruh kami daftar. Eh, ada media juga! Chicco mau ketemu wartawan. Idih, tahu gitu mengaku-ngaku dari media gandjrel.com atau www.hellosemarang.com, biar bisa puas menatap Chicco! *hush. 
Dapat makan gratis pula di 77, plak! *makirits pun menangis liat tingkah gue.

Filosofi Kopi Meet & Greet

Eh pas mau masuk, dapat tas serut Filosofi Kopi, isinya sebungkus kopi bubuk dari biji kopi goreng asli *ya iyalah masa kopi boongan yang terbuat dari kresek item? Mbak, Mbak..boleh nggak saya minta CD-nya Glen yang Mbak pegang itu? *maruk.

goodie bag Filsofi Kopi

Alhamdulillah, lagi panen kopi nih di rumah. 
Oleh-oleh kopi Ulee Kareng dari Kak Beby saja belum habis. Eh, dapat sebungkus lagi kopi yummi! Kemarin ngikik baca Twitter orang, kopi adalah teman setia penulis dan ilustrator. Hehe. Iya, kopi memang sahabat sejati para begadangers. Mulai dari penulis hingga satpam kompleksku. 

"Mana ya, Chicco, Kak?" Novi celingukan. 
Sepertinya, dia nggak sabar mau lihat sosok Chicco.
Mulai panas dingin hihihi. Aura ganteng emang nggak bisa boong yaa. 
Belum ketemu sosoknya, udah meriang durjana. Ahoii!

program Filosofi Kopi sumber foto: beritajateng.net

Pas filmnya mau mulai, dakuw bisikin Novi.
"Vi, pantengin batu nisa bokapnya Jody, ada kuisnya di Twitter Jenny Jusuf,"
"Hadiahnya kaus Filosofi Kopi ya, Kak?"
"Ngg..nggak tahu hadiahnya. Pengen ikut saja," 
*Niat banget kan gue.

Jadilah terlarut dalam cerita kopi dari Ben, Jody dan El untuk kedua kalinya.
Pas adegan mengunjungi makam, dakuw catat tuh namanya di ponsel, biar nggak salah!
Andelin ingatanku, bisa bubar! Masa harus nonton Filosofi Kopi tiga kali? Hahaha.

Pas film Filosofi Kopi berakhir, 
Banyak orang menerobos masuk. Ada apa? Ada apa? Begal? *kekep ransel lapuk.
"Halo Semarang!" teriak seorang lelaki jangkung di tengah-tengah teater.
CHICCO!
"Aaaaarghhhhh.."
Penonton Filosofi Kopi yang nggak ngeh, langsung histeris. 
Kehebohan terjadi. Cewek-cewek merangsek maju.
Novi, mana Novi? Hihihi.
Cewek-cewek ninggalin pacarnya.
"Chicco, aku mau kamuu..!" teriak seorang cowok kenes menutup mulutnya takjub.
*nggg...cowok lho!

kehebohan filosofi kopi citraland semarang


Hahaha.
Semarang ternyata antusias yaa.
Kalau di Jakarta atau Bogor, lihat artis pada sok cool. Paling banter lirik-lirik.  Bisik-bisik tetangga. Padahal mupeng.
Kalau ada yang pede minta foto bareng pasti dari kampung *haha gue maksudnya yang dari kampung.

Ternyata Filosofi Kopi punya program keren.
Satu Tiket untuk satu benih kopi bagi petani.
Di bioskop yang termaram itu terjadi acara serah-terima secara simbolis benih kopi kepada petani kopi Semarang. Yeayy, aku menyumbang dua benih kopi dong?
Nggak! Loe kan nontoonya gretongan wi! Nggak dihitung! Hiks.

aku suka blog dedew kata Chicco *dipentung

Pas dakuw mau merangsek, eh Chicco kabur lewat pintu darurat.
Gerombolan cewek-cewek langsung mengejar lewat pintu keluar *ya iyalah.
Terjadi kehebohan di lobi bioskop. Cakara-cakaran, jambak-jambakan *ini asli boong.
Chicco nyaris jadi rempeyek. Cowok jangkung yang sekarang brewokan itu *slurrp, melayani foto selfie penggemar dengan sabar dan tawakkal. 

 Rombongan beranjak ke Es Teler 77 untuk press screening.
Aduh, kenapa tadi nggak nyamar jadi wartawan? *plak! Hahaha.
Di Es Teler 77, dua buah meja dipasang dengan kursi mengelilinginya.
Dimulailah acara untuk pers ditengah kehebohan itu. Mbak-mbak waiter 77 saja mulai belingsatan. Ibu cleaning service langsung memotret Abang Chicco dengan sumringah. Gagang pelnya kena jidat eyke. Huhu.

Acara dihadiri juga Pak Moelyono Soesilo, marketing manager PT Taman Delta Indonesia yang mendukung film Filosofi Kopi. Iya, kopi yang tadi aku kebagian itu, aseek. Menurut Pak Moelyono, kopi Indonesi terkenal di mancanegara dan merupakan negara ke-4 penghasil kopi terbanyak di dunia. 

Sayangnya, petani kopi kita kurang maksimal diedukasi tentang gimana menghasilkan kopi berkualitas. Dan untuk itulah, PT. Taman Delta membuat program untuk memberi pendidikan perkopian pada petani kopi Indonesia, termasuk petani Jawa Tengah. Aih, biar hiruk-pikuk, dengerin kan dakuw penjelasannya Pak Moelyono? *uhuk.

Sedangkan Chicco Jerikho memang pencinta kopi.
Lelaki berdarah Thailand itu mengaku sedikit menemui kesulitan dalam memerankan tokoh Ben. Untuk itu, ia melakukan beberapa riset, diantaranya mewawancarai temannya yang mengalami konflik dengan orangtuanya. Hal itu untuk mendalami karakter Ben yang membenci ayahnya. 

Agar lebih meyakinkan sebagai barista, ia pun ikut kursus menjadi barista di ABCDE school di Pasar Santa. Ia mempelajari kopi dari biji hingga membuat kopi enak. Chicco pun sempat magang sebagai barista di beberapa kedai kopi termasuk kedai kopi di Bali. 

Chicco juga pergi ke perkebunan kopi Pak Moelyono untuk riset dan melihat langsung bagaimana kopi diproses. Wow, keren ya. Total banget. Nggak heran kalau hasilnya memuaskan penonton.

Dan ditengah-tengah acara, penggemar Chicco merangsek.
"Mbak-mbak, mas-mas, fotonya nanti ya, Sebentar lagi kita kembali ke bioskop. Bisa foto bareng. Sekarang acara dengan pers dulu yaa." kata Mbak Novi sabar.

Pasukan kamera ponsel pun mundur. Lalu sedetik kemudian, merangsek lagi haha.
Seorang cowok pelan-pelan mendekat di belakang Chicco sambil mengacungkan dua jari.
Oww, oww, ternyata di depanku,  temannya sudah siap menjepret dia! Serasa foto berdua.
Padahal si Chicco lagi sibuk cerita. Hahaha.

Setelah acara di 77 usai, rombongan kembali ke bioskop untuk sesi nobar kedua. 
Teteuup, dipenuhi gerombolan mengejar Chicco. Lengkap dengan jejeritan histeris. 
Akhirnya dibolehin deh tuh foto bareng oleh panitia, hahaha. 
Dan dakuw ikutan nebeng foto narsis *nggak mau dibilang member gerombolan mengejar Chicco, hahaha.

perhatikan tanganku hahaha

Jadi berasa usia remaja lagi eyke, berburu artis bwahahaha.
Yipppiee..Jeung Novi berhasil foto selfie dengan si akang. Good job, Vii...Hihihi. 
Dakuw kudu buru-buru balik kampung anterin Nailah les *uhuk, back to the real world. Hahaha.

Oh iya, berkat mencatat nama bapak si Jody di film, dakuw dan Novi akhirnya menang kuis Jenny Jusuf di Twitter berhadiah merchandise Filosofi Kopi. Hahahaha. Mak Irits aliran keras, nggak mau rugi. Rahmi Aziza pasti bangga pada eyke.
 






Menikmati Hidangan Arab Turun-Temurun di Rumah Makan Djawas Ungaran

$
0
0
Dear Temans,

Horee..akhirnya mampir ke rumah makan ini!
Rencananya sudah dari zaman kapan, pengen cicip eh baru kesampaian sekarang. Lokasinya itu lho harus menyeberang jalan besar kalau dari rumahku hihihi *parno. 

Rumah Makan Djawas di perempatan lampu merah pertama Ungaran


Siang bolong, dakuw dan Nailah ngojek ke Rumah Makan Djawas. 
Letaknya di Jalan Gatot Subroto No. 102 Ungaran. Tak jauh dari sekolah Assalamah. Patokannya, kalau dari Semarang, rumah makannya di kanan jalan. Persis di perempatan lampu merah pertama Ungaran.

Rumah Makan Djawas tidak terlalu besar dan bercat oranye. Tidak ada pernak-pernik berlebihan. Hanya meja dan kursi kayu serta beberapa foto di dinding. Aku cermati, ternyata itu foto Pak Maknyus bersama pemilik rumah makan. 

Abah Fauzi memperlihatkan artikel Bondan Winarno tentang Rumah Makan Djawas

Rumah makan ini berdiri sejak tahun 1940 lho. Didirikan oleh Datuk Awood Djawas di Jalan layur, Kampung Melayu Semarang. Datuk Awood berasal dari Hadramaut, Yaman. Tahun 1992, rumah makan ini pindah ke Genuk, Ungaran. Baru pada tahun 2000, menempati bangunan berlantai dua di Jalan Gatot Subroto hingga kini.

Rumah Makan Djawas sudah tiga generasi turun-temurun menyajikan masakan Arab di Jawa Tengah. Kini, rumah makan Djawas dikelola Bapak Fauzi Djawas dan istrinya Maryam. Menu andalan yang ditawarkan rumah makan ini adalah nasi kebuli spesial daging kambing, nasi bukhari ayam, daging kambing goreng, iga bakar. 

Sebagai pewaris generasi ketiga, Pak Fauzi malah tidak bisa meracik nasi kebuli lho. Nasi kebuli dan masakan lainnya diracik oleh Ibu Maryam, istri Pak Fauzi yang vegetarian! Jadi, Bu Maryam tidak pernah mencicipi nasi kebuli masakannya. Bu Maryam belajar dari ibu mertuanya, mendiang Ibu Rugaya.

Pak Fauzi Djawas, generasi ketiga Rumah Makan Djawas Ungaran
 Gimana kalau ada yang kurang pas?
"Dia cukup lihat saja. Wah, ini kurang garam atau apa," jawab Pak Fauzi terkekeh. Wow, Bu Maryam keren!

Dakuw pun memesan seporsi nasi kebuli daging kambing spesial seharga Rp.29.000,- dan Nailah memesan roti cane topping coklat, susu dan keju seharga Rp.14.000. Minumannya cukup air es dan es teh manis. Hm, segelas es teh akan menyegarkan sekali siang-siang bolong begini.

Pesanan datang diantarkan oleh Pak Fauzi sendiri, sepiring nasi kebuli dan sepotong iga kambing bakar nampak lezat siap disantap. Dilengkapi dengan sambal dan acar Arab, salata. Wow aromanya. Aku dan Nailah berebutan mencobanya. 

Nasi kebuli kambing yang maknyus dari rumah makan Djawas
Wow, memang lezat. Nasinya gurih tapi tidak eneg. Daging kambing bakarnya, lezat. Tidak anyir ataupun keras. Bumbunya meresap. Hari ini dakuw melanggar diet, makan daging kambing, bo! Hihihi. 

Pak Fauzi dengan ramah bercerita, kalau masakan nasi kebuli ini memakai resep turun-temurun dari Datuk Awood, kakeknya. Beberapa bahan sudah diganti dengan bahan lain, menyesuaikan lidah orang Jawa. Seperti susu kambing yang bisa diganti santan. Tapi, Bahan bakunya terutama rempah-rempah pun diimpor dari Arab dan India. Nasi kebulinya memang menggugah selera. 

Nasi kebuli di Rumah Makan Djawas, adalah langganan Pak Bondan Winarno sejak kecil. Pak Bondan maknyus sering diajak ayahnya makan di Djawas Semarang. Saat tur ke Jawa Tengah, Pak Bondan mengulas rumah makan ini dan makin populerlah Djawas.

Roti cane topping meses rumah makan djawas

"Dulu, nasi kebuli hanya kami sediakan tiap hari minggu. Sehari-hari hanya nasi goreng kambing dan iga. Sejak Pak Bondan mengulas Djawas, kami menjual nasi kebuli setiap hari," kisah Pak Fauzi menunjukkan ulasan Pak Bondan yang dibingkai.

Pelanggannya datang dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan, banyak orang Arab dari Empang, Bogor pun mampir kesini untuk mencicipi kelezatan masakan rumah makan Djawas. Hehe. Orang Bogor pun mlipir kesini ey!

Selain menu nasi kebuli dan nasi bukhari, Pak Fauzi juga menerima pesanan masakan Arab lainnya seperti: nasi mandhi, nasi biryani dan kambing aqiqah. Rumah makan ini buka setiap hari hingga pukul 19.30. Jangan datang terlalu sore, bisa-bisa kehabisan nasi kebuli yang maknyus lho!






Paduan Turki dan Jawa di Sanggar Seni Multikultural Pekalongan

$
0
0
Dear Temans,

Gending gamelan menyambut kami ketika menyusuri Jalan Progo, Pekalongan.
Rombongan blogger #FamtripJateng tiba di sebuah pendopo di tengah perkampungan penduduk. Serasa menghadiri kondangan hehe gara-gara alunan gamelannya.

Ya, mengunjungi sanggar seni budaya Pekalongan ini adalah bagian dari kegiatan #FamtripJateng yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Dakuw mengikuti kegiatan tiga hari tersebut bersama-sama teman blogger dari berbagai kota. Tujuan kami adalah Pantura Barat.

"Mana pengantinnya? Jalannya agak bergegas," canda seorang teman.

Lantunan Shalawat Cahaya Kedaton Pekalongan

Kami disambut ramah oleh seorang lelaki keturunan Arab dan dipersilakan masuk ruangan.
Sekelompok lelaki berbagai ras dan usia sedang memainkan gamelan dengan padu di tengah ruangan pendopo yang tidak begitu luas. Kami duduk dan menikmati pertunjukan mereka. Terpukau. Lantunan shalawat berbahasa Jawa diiringi gamelan. Cukup menggetarkan sukma. 

Dua lagu dilantunkan dan kami terpukau.
Setelah itu, perkenalan dimulai.
Pendopo ini adalah tempat berlatih komunitas seni budaya Pekalongan, sanggar budaya multikultural Cahaya Kedaton yang dipimpin oleh Habib Muhammad, lelaki keturunan Arab. Awalnya, mereka adalah mejelis zikir yang berkumpul untuk zikir dan kajian.

berkumpul di Pendopo Cahaya Kedaton Pekalongan
Majelis zikir punya 4 pilar pokok yaitu olah fisik, spiritual, ekonomi dan aspek kesenian untuk hidup yang lebih indah. Untuk aepek seni dan meditasi, sekelompok lelaki ini berlatih tari Whirling Darwis atau yang sering kita sebut tarian sufi diiringi CD.

Kegiatan latihan rutin seni budaya Pekalongan ini ternyata mengundang perhatian Pak Doyo Budi W, dari Dinas Pariwisata Pekalongan untuk bergabung. Menurut Pak Doyo yang juga seorang wiyogo alias penabuh gamelan, kesenian yang ditampilkan para anggota majelis zikir ini menarik untuk ditampilkan. Awalnya, mereka menolak.

"Kami ini kelompok majelis zikir, bukan entertainer,"

Habib Muh didampingi Pak Doyo dari Dinas Pariwisata

Namun karena kegigihan Pak Doyok, mereka akhirnya berlatih untuk tampil di sebuah lomba di PRPP tahun 2010. Tak disangka, seni sendratari yang mereka tampilkan dengan iringan gamelan, mendapat juara 1. Sejak itu, mereka pun serius menekuni seni gamelan ini.

Setiap minggu mereka punya jadwal berlatih seni yaitu Selasa malam. Sedangkan malam lain, mereka berzikir. Mereka berlatih gamelan mulai dari nol. Dilatih oleh Pak Sudarsono yang menekuni dunia karawitan selama 40 tahun lebih. Hingga kini, akhirnya punya seperangkat gamelan, marawis, dan sebuah pendopo untuk latihan. Setiap Selasa malam,  dari setelah Maghrib hingga maksimal pukul 22.00 agar tidak menganggu tetangga.

Sayangnya, mereka kekurangan regenerasi pesinden yang notabene perempuan.
Tinggal satu pesinden perempuan dan sudah sepuh, Ibu Tini. Malam itu, si ibu tidak hadir. Walhasil, pesinden mereka adalah para lelaki. 

Tanggal 03 Mei nanti, mereka akan tampil di TMII.
Karenanya mereka lebih semangat berlatih. Untuk menarik penonton, mereka sering berkolaborasi dengan berbagai seniman. Misalnya dengan pemain band, grup jazz dan berbagai seni tari. Mementaskan sendratari.  Musik dan lagu dipadukan tari-tarian.

Tapi, Habib Muh mengakui jika anggotanya lebih suka memainkan gamelan klasik daripada yang kontemporer. Walaupun bagi sebagian besar penonton itu membosankan karena dianggap bikin mengantuk.

Ia trenyuh ketika suatu hari, akan ada pementasan wayang kulit di lapangan.
Penonton membludak gara-gara ada penyanyi dangdutnya. Ketika pertunjukan dangdut selesai, para penonton bubar. Termasuk panitia! Dan pak dalang ditinggalkan sendiri mementaskan pertunjukannya.

Masyarakat Indonesia saat ini suka segala sesuatu yang berbau luar.
Rasanya keren kalau sudah meniru produk luar.
Makanya, ia dan teman-teman Cahaya Kedaton ingin melestarikan budaya Jawa agar tidak terkikis. Semangat melestarikan kebudayaan ini ternyata begitu mengakar di hati warga Pekalongan.
Ya, seni budaya Pekalongan tumbuh subur.
Bahkan, aku baru tahu kalau Pekalongan dinobatkan oleh UNESCO sebagai kota budaya. Wow, kemana saja dakuw kok baru tahu? Kudet!

Tari Whirling Darwis Pekalongan

Seperti yang sudah kita ketahui, Pekalongan identik dengan Kota Batik dan Kota Santri.
Dengan dukungan pemerintah Pekalongan, kota ini menguatkan jati diri mereka. Kegiatan seni budaya Pekalongan didukung penuh pemerintah. Terdapat kelompok karawitan di setiap RT. Sanggar Marawis berjumlah kurang lebih 50 kelompok! Bahkan, akan dibangun pusat budaya di Jatayu.

Begitu juga batik. Muatan lokal SD dan SMP di Pekalongan adalah batik. Berdiri pula SMK Tekstil jurusan batik. Bahkan, Universitas Pekalongan punya jurusan S1 program batik! Batik adalah nafas masyarakat Pekalongan.

Ya, Pekalongan sejak dahulu adalah kota pelabuhan.
Dimana mereka terbiasa menerima orang asing di kotanya dengan tangan terbuka.
Pertemuan ini memungkinkan terjadinya akulturasi budaya setempat dengan pendatang.
Berbagai etnis, kutur, usia dan pekerjaan melebur dalam kegiatan seni.

Seperti sanggar Cahaya Kedaton yang anggotanya adalah ARJATI alias Arab, Jawa dan Tionghoa. Hehe. Usia anggota mereka beragam dari 20-an hingga usia setengah baya. Semua disatukan akan kecintaan pada budaya Jawa.

"Ini ada anggota baru kami, baru bergabung sebulan. Tadinya, ia pemain gitar sebuah band." Kata Habib Muh memperkenalkan anak muda di sebelahnya. Ya, nampak betul kecintaan pemuda itu pada gamelan. Setiap musik gamelan diperdengarkan, ia memejamkan mata khusyuk menikmati *aih, eyke stalking brondong haha.

Kini, anggota sanggar ini berjumlah 35 orang dan semuanya bisa menari.
Sejak mereka berlatih gamelan, tugas pun dibagi-bagi ada yang main alat musik, ada yang menari. Hikmahnya, sejak menjadi komunitas seni, persaudaraan mereka makin erat. Ya, karena musik itu padu. Tidak bisa bunyi sendiri-sendiri. Tak ada yang lebih penting. Jika bersama-sama, akan menghasilkan harmoni indah.

Tak lama kemudian, Habib Muh mempersilakan dua penari maju ke tengah.
Keduanya memakai kostum yang sama. Semacam beskap putih, dengan bawahan semacam rok putih lebar. Mereka mengenakan topi tinggi.

Dakuw pun siap-siap merekam tarian yang bikin penasaran sejak tadi ini.
Aku memencet tombol rekam di ponsel. Ternyata ponselku mati! Kehabisan daya setelah dipakai seharian penuh. Hiks!

Ini nih kalau nggak pernah bawa power bank. Susah sendiri, kan! Momen paling berkesan jadi terlewatkan deh. Hiks, kapok..kapok. Padahal solar power bank tuh keren. Nggak perlu dicash tapi cukup dengan tenaga matahari, baterai power bank terisi. Ah, cukup penyesalannya.

Gamelan pun dimainkan.
Lantunan shalawat dalam bahasa Jawa juga lagu Tombo Ati, pun menggema ke seluruh ruangan. Kedua penari yang tadi menangkupkan kedua tangan di dada, mulai berputar dengan gerakan konstan. Tanpa berhenti sejenakpun. Tangan kanan diangkat ke atas, sedangkan tangan kiri diletakkan di bawah. Berputar dan berputar...

Tari Whirling Darwis Cahaya Kedaton Pekalongan

Kami terpukau.
Tidak nampak sekalipun rasa pusing atau lieur di wajah kedua penari.
Yang ada hanyalah ketenangan. Wajah yang damai. 
Hingga musik berhenti, dan penari kembali ke tempatnya barulah kami tersadar, hehe.

"Apa sih maksudnya tari sufi ini?" tanya Bu Suci, dari Dinas Pariwisata.

Tarian ini diciptakan oleh seorang Sufi bernama Jalaluddin Rumi di Turki 800 tahun lalu. Semua atom dikelilingi dan netron. Tangan kanan ke atas melambangkan manusia menerima karunia Allah. Sedangkan tangan kiri di bawah, selalu memberi kepada siapapun.

Hakikatnya, kita manusia yang tidak punya apa-apa.
Hanya fasilitator saja di dunia ini. Sedangkan topi tinggi melambangkan batu nisan yang mengingatkan bahwa ada kematian. Sehingga istilahnya, manusia itu ora keno nduweni. Nggak punya apa-apa.

Tarian Whirling Darwis ini bukan untuk membuat diri kesurupan.
Tapi sebaliknya, meningkatkan kesadaran sehingga sering disebut Whirling Darwis Meditation. Kok bisa ahli seperti itu? Tidak pusing menarikannya? Menurut Habib Muh, kuncinya adalah rajin berlatih dan melakukannya dengan cinta. Tak hanya lelaki, perempuan juga boleh menarikan tari sufi ini. Bahkan, baru-baru ini beberapa polwan Pekalongan berlatih tari sufi di pendopo ini.

Gimana cara bergabungnya?
Syaratnya mudah. Para pemuda yang ingin bergabung, harus punya niat untuk meningkatkan moralitas dan spiritual dirinya. Harus mau mengaji. 

Harapan Habib Muh dan para anggota komunitas, mereka bisa memperluas pendopo ini agar lebih leluasa berlatih seni budaya Pekalongan. Juga agar anak-anak muda makin tertarik untuk mengapresiasi musik dan kebuadayaan asli mereka sendiri. Apalagi kalau para pemuda mau mempelajarinya lebih dalam.

Foto bareng blogger dgn Habib Muh Sanggar Cahaya Kedaton Pekalongan
"Gamelan klasik Jawa itu sangat indah. Kalian terutama pemusik bakal menyesal kalau tidak belajar gamelan. Nanti pengen balik ke dunia lagi kalau sudah mati untuk belajar, hehe," selorohnya, ia mengakui bahwa seorang pemusik akan malas memainkan yang kontemporer kalau sudah kenalan dengan gamelan klasik.

Untuk mengakhiri malam yang indah itu, Habib Muh dan teman-teman memainkan gending klasik Jawa yaitu Ketawang. Ceritanya tentang seorang wanita yang ditinggal kekasihnya. Tak lupa, Pak Doyo ikut berpartisipasi sebagai sinden.

Pendopo Cahaya Kedaton, Gamelan dan Lantunan Shalawat. Kombinasi yang indah di malam yang sangat berkesan ini.

Sumber Foto: Agung Info Tegal, Jojo Info Tembalang
& Pribadi

Ada Pelangi di Curug Sewu Patean Kendal :)

$
0
0
Dear Temans,

Jalanan berkelok-kelok dan mendaki kami lalui dari arah Semarang menuju Curug Sewu Patean.
Ini kali pertama dakuw eksplorasi Kota Kendal. Biasanya, hanya lewat saja kalau pulang ke Bogor naik kendaraan pribadi menyusuri Pantura. Baru ngeh, kalau Kendal juga ada dataran tingginya *asli kurang apdet eyke hihi.

Kolase Peserta Famtrip Jateng Pantura Barat Foto: Ramot Sihombing

Tujuan pertama #FamtripJateng Pantura Barat adalah Curug Sewu Patean, Kendal.
Peserta #Famtrip Jateng kali ini berjumlah 18 blogger. Dikawal 1 pemandu, dua kru bus dan empat orang dari Dinas Kebudayaan & Pariwisata. Total kami berjumlah 25 orang dalam bus merah imut ini. 

Bus merah Famtrip jateng foto: Don Suke

Jaraknya cukup jauh dari Kota Kendal yaitu sekitar 40 km. Kita melewati Kota Weleri dan Sukorejo. Oke, waktunya tidur hehe. Soalnya, semalam sibuk packing ransel seringkas mungkin. Hehe. Perjalanan dari Kota Semarang memakan waktu sekitar 2 jam.

"Banyak tikungan mesra," seloroh Mbak Atri, pemandu kami.
Air terjun Curug Sewu letaknya di Desa Curugsewu, Patean Kendal. Dan termasuk air terjun tertinggi di Jawa Tengah dengan tinggi sekitar 70 km. Uniknya, air terjun ini bertingkat tiga, ala-ala apartemen hehe.  Jadi ada ketinggian 45 km, 20 km dan 15 km. 

Wah, jadi penasaran kan mau cepat-cepat sampai! *lap iler, akhirnya kebangun hihi.
Tak lama kemudian, setelah diayun-ayun di tikungan mesra,  kami tiba juga. 
Lokasi wisata agak sepi. Ya iyalah, ini bukan akhir pekan gitu lho. Hihihi. Tapi, menghayati keindahan jadi lebih maksimal ya. Udara sejuk khas pegunungan melingkupi kami. Segeer!

Selamat Datang di Curug Sewu Patean Kendal Foto: Disbudpar

Di depan lokasi obyek wisata ada tulisan Curug Sewu gede.
Langsung deh foto-foto walau muka kriyep-kriyep. Ada loket untuk membayar karcis masuk.
Kami bergegas masuk lokasi. Sebuah taman cantk menyambut kami. Wow, Ada vespa raksasa! Keren! Ternyata sumbangan dari klub Vespa. Sayangnya, dicoret-coret tangan jahil. Hiks.Selain taman cantik, obyek wisata ini dilengkapi panggung, kolam renang dan kebun binatang mini, lho.

Kami didampingi bapak  pengelola obyek wisata berjalan menuju lokasi air terjun. Ada beberapa kios pedagang yang baru siap-siap buka. Tak lama, kami sampai di gardu pandang. Masya Allah, pemandangannya epic, dab!

Pasukan kamera langsung jepret-jepret. Dakuw langsung nyolek teman yang lewat, minta difotoin hahaha. Plak!

pemandangan indah dari ketinggian curug sewu foto: Dani

Dari ketinggian, kita bisa menikmati pemandangan indah hutan Kendal. 
Udara sejuk, pemandangan cantik, bikin betah deh. Tak perlu naik ke gardu pandang, sejauh mata memandang ijo royo-royo! Pemandangan air terjunnya juga memukau. Ada pelangi di Curug Sewu! Empasan air menciptakan efek pelangi di bawah sana. Cantik!

menimati pemandangan emejing curug sewu foto: Pak Dwi
 "Turun nggak?" ajak Mbak Atri.
Ngg...aku meragu. Turunnya sih enak, gimana naiknya? Sebagai anak pantai, daku kurang excited segala kegiatan hiking, apalagi yang menanjak *wis tuwek haha.

Ada pelangi di Curug Sewu Patean Kendal Foto: Jojo


Berhubung semuanya turun, akhirnya aku ikut.
Medannya tidak terlalu sulit. Ada tangga-tangga yang kita lalui. Hanya saja, hujan semalam membuat jalanan becek dan licin. Ada beberapa bagian anak tangga yang rusak dan diperbaiki seadanya dengan menggunakan bambu.

Tebing yang indah foto: Pak Dwi

Tapi, lelah itu terbayar lunas ketika merasakan semprotan nano spray alami, percikan air terjun dari dekat. Pelanginya itu! Emejing booo. Tapi, Kalau lama-lama disitu, bisa basah kuyup hehe. 
 Kami terus berjalan menuruni tangga. Ada semacam tebing yang apik untuk foto-foto. Juga mata air yang segar. Tapi, jangan diminum. Baru hari pertama trip, kalau diare, piye? Hihihi.

Pas balik ke atas, insiden terjadi.
Aku serasa melayang. Napas berat. Kepala keliyengan. Hoek..hoek...
Nggak ada lift atau eskalator pula!
Jalanan yang kami lalui pun berbeda dengan rute turun tadi. Huhuhu.
Aku hoek hoek kayak orang ngidam. Muka pucat pasi. Napas memburu. 

"Masih jauh, Pak?" tanyaku pada si bapak yang wajahnya bersinar bangga..
"Lumayan.."
Huhuhuhu. Aku benci hiking! 
Keringat dingin menetes.
Teman-teman pada semangat 45 menenteng kamera gede, nggak pakai ngos-ngosan.
Duh, aku doang yang tepar! *ngumpet. Usia memang nggak bisa bohong, hahaha. Puas? Puas?

Untung nggak lupa bawa botol air minum. Jadi, lumayan airnya untuk membasuh mukaku dan tambahan tenaga untuk mendaki. Daripada bawa air minum kemasan, lebih irit pakai botol air minum. Go green juga. Dan aman karena BPA Free *aih, lagi cerita mabok kok ya sempat-sempatnya ngiklan eyke.

Alhamdulillah, tak lama akhirnya kembali ke taman lagi.
Ternyata, tadi kami jalan memutar. Fiuuh.
Segar lagi, ketawa lagi. Walau ada insiden kecil itu, aku akui pemandangannya indah bingiit! 
Jadi terinspirasi menulis cerita dengan setting air terjun *mulai deh eyke, nggak mau
rugi..hahaha...

NB: Baru nyadar, kalau di postingan ini hanya satu foto jepretanku, hihi.
Makasih teman-teman! *ngerayu.






 

Kharisma Jati, Komikus Indonesia Paling Kontroversial?

$
0
0

Dear Temans,

Haii, Rubrik Kenal Lebih Dekat kembali lagii... 
Kali ini dakuw mau cerita tentang Kharisma Jati, hehe. Bukan Kharisma Jati, toko furniture antik lho yaa.

Kharisma Jati

Jati yang ini adalah my partner in crime dalam membuat komik Anak Kos Dodol Dikomikin hingga berseri-seri panjangnya hehe. Komikus asal Yogya ini telah menggambar komik AKD dari tahun 2008. Sejak ia masih bujang unyu, hehe. 

Membuat AKD Dikomikin adalah ide cemerlang Mas Khun, pemimpin redaksi Gradien saat itu. 
Anak Kos Dodol bakal keren kalau dikomikin menurut beliau. Maka ia pun menghubungi Jati, yang juga berasal dari Yogya. Alhamdulillah, Jati bersedia. And the journey is begin..

Dakuw sempat diceritain Julia yang menemani Jati survei ke The Real Puri Cantika.
Ya, Julia dan bojonya diajak Jati untuk masuk Puri Cantika sebagai bahan untuk menggambar suasana kos agar bisa persis seperti yang dakuw tulis di Anak Kos Dodol. Kesempatan lain, ia mengajak sang pacar, Heni untuk menyamar sebagai anak yang mau ngekos di PC, Jati membuat sketsa berbagai sudut kos. 

Komik 17+ Karya Jati

"Pak Say tetap galak," kata Heni, hehe. 

Yup, keseriusan Jati berkarya inilah yang mengantarkan lelaki kelahiran 04 November 1986 ini jadi komikus andal saat ini. Jati, menyukai komik sejak SD. Ia suka meniru ilustrasi komik-komik Jepang yang dibacanya.

Kesempatan datang saat pamannya memberi pekerjaan menggambar ilustrasi cerita rakyat Makassar, Jati kecil belajar banyak tentang penulisan cerita dan ilustrasi dari sana. Menurut Jati, zaman sekarang sudah bisa disebut komikus kalau seseorang punya satu karya baik online maupun cetak dan memiliki pembaca. 

K.Jati Studio Ikut Mangafest di Yogya

Waktu ia mulai berkarya, industri komik lokal belum besar seperti sekarang. 
Ia mengirim proposal ke penerbit, ikut lomba, dan berbagai cara untuk bisa eksis. Dulu, selain menjadi komikus, Jati mencari nafkah dengan menjadi ilustrator dan animator. Kini, ia bisa mandiri hanya dengan menggambar komik saja. Wow.

 Selain Anak Kos Dodol Dikomikin, Jati punya banyak karya ngehits dan banyak pembacanya, lho diantaranya God You Must Be Joking, Dead Terrorism (2006), 17+ (Cendana Art Media, 2014). Ia cukup produktif menelurkan karyanya. Jadi penasaran, gimana sih jam kerja seorang komikus? Apakah seperti yang kita bayangkan, ngalong terus-menerus ditemani kopi di dalam kamar kerja berantakan? Hihi. 

Ternyata, Jati punya jadwal kerja yang sama dengan  orang kebanyakan yaitu 08.00-16.00 untuk berkutat di K.Jati Studio. Selain itu, ia melakukan kegiatan rutin seperti orang normal yaitu makan, tidur, main dengan anak *ya iyalah memangnya komikus ndak normal? Hihi. 

Dengan catatan, Jam kerja konvensional itu bisa berubah total kalau mendekati deadline hehe. Toss, Jati! Dan soal kamar kerja berantakan, itu sih memang fakta haha. Intip deh gambar studio Jati di komik AKD. Ada kok!


Anak Kos Dodol Dikomikin foto; Om Nduut

Menurut lelaki satu anak ini, Pekerjaan komikus bisa dilihat dari produktifitasnya setiap bulan. Jati bisa menggambar 1 chapter atau sekitar 30 halaman setiap bulannya. Dan ia membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk membuat buku seperti Anak Kos Dodol Dikomikin. 

Ia menggambar dengan menggunakan komputer dan menggambar manual tapi kebanyakan ya manual. Tak heran, flash disk adalah salah satu senjatanya untuk bekerja. Untuk menyimpan hasil karyanya selain di hardisk komputer.

Jadi, untuk pembaca komik AKD, jadi tahu kan kenapa terbitnya suka lama? Hihihi, kerjaannya bikin gempor pisan!

Hm, komikus itu penyendiri nggak sih? 
Ternyata, nggak sodara-sodara! Pekerjaan komikus itu malah pekerjaan tim alias berhubung dengan banyak orang lho.

"Pekerjaan publikasi selalu berurusan dengan aspek editorial, maka komikus tidak pernah bekerja sendiri. Adalah seorang editor yang harus menengahi kepentingan komikus dan penerbit demi memenuhi kebutuhan pembaca dan perkembangan pasar. Bisa juga kolaborasi dengan penulis, atau merekrut asisten, atau menggunakan jasa ilustrator komik. Tapi seorang komikus harus tahu betul teknis pembuatan naskah, sinopsis, desain karakter, draft komik (storyboard), penintaan & pewarnaan, hingga layout. Untuk komik indie, komikus juga mesti tahu teknis percetakan, marketing, dan distribusi," katanya.

Hosh, hosh..panjang benar jawabanmu, Jatiiii!

cuplikan AKD Komik yang cetar

Riset bagi seorang komikus adalah keniscayaan. Selalu ada riset khusus untuk setiap proyek yang ia kerjakan tapi sebaiknya komikus punya stok bahan dan referensi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Anak Kos Dodol Komik yang detil settingnya

"Bagi saya, ilmu pengetahuan & pengalaman hidup adalah investasi yang paling berharga," katanya bijak.

Apakah komikus itu bekerja berdasarkan deadline, mengerjakan karya sendiri atau berdasarkan orderan? Seperti penulis, komikus juga memiliki deadline tapi tidak selalu. Hampir setiap komikus memulai karyanya dengan karakteristik indie dulu. Bila sudah dikenal, bisa dikomersialkan.

Menurut Jati, menggambar komik tidak melulu mencari nafkah, tetapi sebagai bentuk berkesenian. Menggambar komik adalah bentuk komunikasi Jati kepada khalayak.

Yang aku suka dari gambar jati adalah real banget, nyata pisan. Settingnya juga detail.
Coba deh baca Anak Kos Dodol Dikomikin. Situasi Puri Cantika ya begitu itu.
Walau sempat beberapa kali ada pembaca yang protes karena tulisan atau gambar di kaus makhluk Puri Cantika yang provokatif. Atau baju tokohnya dianggap too sexy.

Iyaaa...Kadang Jati iseng gitu. Gambar yang aneh-aneh ><"
Bikin dakuw terkaget-kaget, hehe. Jati bebas berekspresi dengan komik AKD. Kami biasanya memilih cerita yang akan digambar. Cuma dakuw selalu pesan, kalau bisa gambarnya jangan seksi karena yang baca AKD komik terkadang anak SD walaupun segmen pembacanya memang remako aka remaja kolot. Uhuk.

Beberapa karyanya juga ada yang mengandung pro-kontra.
Kadang terlalu gamblang mengungkapkan sesuatu. Blak-blakan.

Apakah Jati sering diprotes pembaca karena karya yang nyeleneh?

"Diprotes juga sering, tapi itu wajar dalam industri kreatif. Dan semua kembali pada wacana yang kita usung,"
 
Gimana komikus yang berhasil itu? 

"Masing-masing komikus pasti punya suka dukanya sendiri. Tapi secara umum, ketika komikus bisa hidup dari komik dan berkarya sebebas-bebasnya, dia udah bisa dibilang berhasil."

Saran Jati untuk komikus newbie?

"Terus belajar dan berkarya, jangan malu untuk pamer dan berkomunitas. Senior bisa mengarahkan potensi-potensi baru supaya tidak tersandung batu yang sama, sekaligus jadi batu loncatan. Dan jalan baru yang dibuka oleh setiap regenerasi komik, itu sungguh-sungguh petualangan..." 

Terima kasih sharingnya Jati, sangat menyemangati calon komikus untuk berkarya. Semoga jati makin sukses yaa, aamin! Ingin kontak Jati? Hubungi FB Jati di https://www.facebook.com/kjati



Sumber Foto: FB Syafhenny Asruni
 & Om Nduut



Terkesima di Museum Batik Pekalongan

$
0
0
Dear Temans,

Lanjut cerita #FamtripJateng yaa :)
Jalan-jalan di Kota batik Pekalongan bersama teman-teman blogger hari itu memang temanya batik.
Betapa besar kecintaan masyarakat Pekalongan pada batik, tak heran kota ini dipilih Unesco sebagai Kota kreatif dunia untuk kategori kerajinan dan kesenian rakayat. Wow!

Museum Batik Pekalongan Foto: Bobby Ertanto
Persinggahan kami berikutnya setelah menyantap Garang Asem khas Pekalongan adalah Museum Batik Pekalongan. Letaknya di pusat kota, beralamat di Jalan Jatayu No.3 Pekalongan.

Lelah setelah menjelajah Curug Sewu terasa surut begitu menginjakkan kaki di museum ini.
Kami disambut dan diajak berkeliling museum oleh mas pemandu. Museum ini menempati bangunan kuno dari zaman VOC Belanda yang bentuknya masih asli. Hanya sedikit penambahan bangunan tapi tidak merusak keindahan gedung. Dulunya, gedung ini dikenal sebagai City Hall lalu kemudian menjadi  kantor keuangan yang membawahi pabrik gula yang berjaya pada masanya.

Untuk masuk Museum Batik Pekalongan, hanya dikenakan Rp.5000. Museum ini memiliki tiga ruang pamer. Mas Danu, sang pemandu mengantar kami melihat sekeliling.

canting berbagai ukuran dipajang di museum pekalongan

Di Ruang Pamer I, kami diperkenalkan dengan alat-alat membatik seperti canting dan malam. Canting, alat memulas batik, ternyata memiliki banyak ukuran tergantung fungsinya. Untuk membatik motif kecil, digunakan canting kecil. Sedangkan yang besar untuk memblok bidang yang besar.

Tinta untuk membatik disebut malam. Pewarna yang digunakan untuk membatik pun bermacam-macam. Ada pewarna alami dari tumbuhan untuk menghasilkan warna kecoklatan dan pewarna dari bahan kimia.

Selain bahan membatik, dipamerkan pula kain-kain batik dari berbagai kota di Indonesia.
Ternyata, banyak sekali ya batik Indonesia! Ada batik karya Maestro Batik Almarhum Iwan Tirta. Beliau menyumbangkan batik Jakarta yaitu motif lereng bunga rampai dengan warna dasar kain hitam untuk museum.

Batik karya Iwan Tirta dihibahkan untuk museum batik

Eh iyaa, ada batik dari Bogor lho! Motifnya kujang kijang yang tentu saja bergambar dua ikon Kota Bogor. yang terkenal kijang istana Bogor, dan kujang Aduh, kemana saja eyke? 

Selain itu, ada batik seri dongeng yang berasal dari Pekalongan. Salah satu karya baru yaitu motif Cinderella, bo, Ceritanya ya kisah Cinderella. Hihi kreatif yaa.

Batik Motif Cinderella buatan Pekalongan

Oh iyaa, Ada pula motif batik yang khusus dipakai untuk orang yang sudah dewasa dan tegar menghadapi kehidupan. Orang labil, hobi galau dan susah mup on dilarang keras pakai batik ini! Hahaha. Selain batik asal Indonesia adapula batik dari luar negeri seperti India dan Myanmar. Keren.

Keluar dari Ruang Utama, ternyata pemandangan indah. Bukan, bukan cowok ganteng lagi berbaris. Di tengah gedung, ada taman cantik nan hijau. Dengan kolam ikan kecil yang membuat hati nyaman dan menggiurkan untuk digoreng #eh.

Taman Cantik di tengah museum batik pekalongan

Kami masuk ke ruang kedua yaitu ruang pamer Batik Nusantara.
Batik tidak melulu Jawa, saudara-saudara! Ada batik Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.Terkesima deh melihat kain-kain cantik yang dipamerkan. Indah bingiiit! *lap iler, mupeng abis!

Ruang Pamer II Batik Nusantara

Kami mengagumi batik Pekalongan yang bermotif Sam Pek Entay.Keistimewaan motif Sam Pek Entay ini, selembar batik punya dua motif dan warna. Jadi bisa dipakai bolak-balik dalam dua kesempatan. Hemat yaa. Konon, dibuat di zaman penjajahan yang serba sulit tapi orang ingin tetap fashionable.

Lanjut ruang pamer ketiga, koleksinya diperbarui setiap tiga bulan sekali.
Saat ini tema batik yang dipamerkan adalah motif Jlamprang. Motif batik klasik Jlamprang berasal dari Pekalongan dan berciri khas motif geometris seperti segi empat, bintang dan lainnya. Motif ini dipengaruhi kebudayaan India. Ya, lagi-lagi karena akulturasi budaya. Warna batik Jlamprang pun beraneka ragam.

Wah, keren juga nih kalau kemeja batik oleh-oleh buat si mas beli yang motifnya Jlamprang, ada nggak ya? Si Mas malah nitip kemeja batik yang motifnya wayang.  Ternyata, sekarang kemeja batik motif wayang seperti Arjuna, Hanoman, sedang hits. Demam serial Mahabharata apa ya, hihi.

Batik motif Jlamprang dari Pekalongan Foto: www.budiseplawan.com
Ruang terakhir dan yang paling bikin teman-teman excited.
Tadaa..Ruang workshop! Hehe.
Disinilah, pengunjung museum bisa berkreasi dan belajar membuat batik. Tahu tidak, kalau karcis masuk yang kita bayarkan termasuk untuk praktek membatik lhoo. Asyik kan?

plat batik cap di museum batik pekalongan

Pertama kami diajak ke bagian worskhop batik cap.
Di rak tiga susun, sudah tersedia plat atau cetakan batik cap.
Pemandu mengajari kami cara mengecap kain dengan plat yang tersedia.
Kain putih polos diletakkan di atas meja yang dialasi karton yang sudah dibasahi air jadi lembab terus. Gunanya, agar malam tidak meleber.

hasil karya workshop batik

Plat batik cap ditempelkan di tatakan berisi lilin panas di atas tungku menyala.
Lalu kita ayun-ayunkan biar malam tidak meleber.

Setelah dirasa cukup, baru deh ditempelkan ke kain dengan hati-hati. jangan sampai berantakan! Apalagi sampai nggak nyambung dengan cetakan motif sebelumnya. Kudu diulang dari awal pekerjaannya. Waa, susah ternyata! Kami lalu bergantian mencoba membuat batik cap. 

praktek membuat batik cap di museum

Setelah itu, kami diajak melihat proses pembuatan batik tulis. Ini lebih ajib lagi. Lebih ribet lagi,. Tak heran, harga batik cap dan tulis mahal sekali, saudara-saudara, bikinnya encok nian! Nggak ngeluh lagi deh kalau harga batik mahal! Ini sebuah karya seni.

Ismi membatik #famtripjateng dengan tekun

Ismi, blogger Semarang, membuat pola dulu di selembar kain lalu melapisi motifnya dengan malam, tentu saja kali ini pakai canting. Prosesnya harus hati-hati jika ingin mendapatkan hasil yang rapi dan cantik. Huhuhu.

Miya memamerkan batik motif #Famtripjateng karya Ismi dkk hehe

Mengobrol dengan pemandu kami, ternyata para pegawai bahkan petugas keamanan museum wajib bisa membatik lho. Mereka mengikuti workshop membatik sepulang bekerja. Wow, keren ya!

Setelah diajak keliling, kami diajak ke ruang audio visual untuk menonton film tentang sejarah batik. Alhamdulillah, pengalaman berharga sekali hari ini bisa berkunjung ke Museum Batik Pekalongan, bikin dakuw makin cinta pada batik. Kalau ke Pekalongan, jangan lupa main kesini yaa!

Batal Amputasi Gara-Gara Semut Jepang

$
0
0
Dear Temans,

Salah satu acara Me Time dakuw selain  baca buku, jalan-jalan dan kopdar hore-hore, adalah main ke tetangga sebelah rumah. Biarpun tinggal bersebelahan dan rumah dempet kayak kembar siam, kami suka sok sibuk jadi jarang ketemu.

pengennya sih bikin masakan Thai kayak gini hihi


Jadilah, kalau ada waktu langsung deh cap cus ke sebelah, mengobrol.
Kangen-kangenan, hehe. Anak-anakku pun anteng main dengan putrinya Mbak Ami.
Apalagi saat itu, kami dapat tugas membuat nasi bungkus untuk acara Nyadran syukuran kampung. Konsumsinya adalah sumbangan warga sendiri.

Tiap keluarga menyumbang 5 bungkus nasi dan lauk-pauk. Untungnya, Mbak Ami jago masak jadilah, aku dan ibu-ibu lain nebeng di Mbak Ami, masak bareng. Eh, tepatnya, dia yang masak, aku bantu ngerusuhi hihihi.

Tadinya, mau  bikin siomay atau dimsum, eh masa orang pengajian dikasih makan siomay? Haha. Itu sih kami yang doyan bingit. Akhirnya disepakati menu standar nasi bungkus yaitu nasi, lauknya gelantin ayam, sambal goreng tempe, dan mie goreng yummii. Manut deh sama Chef Ami.

Namanya emak-emak kalau ngumpul, ya sambil ngemil. Mbak Ami menyuguhi kami dengan kacang mede dan cookies. Iya, kue kering klasik dengan rasa juara ya sejenis nastar,  kue coklat, kastaengel.

Iya ya, lebaran sebentar lagi. Para reseller mulai menyetok dagangan. Habis mengganyang kue, Mbak Amin menyodorkan daftar harga. Olala, ternyata tester to yang kami makan barusan. Hahaha kena jebakan Betmen.

Order, order...persiapan lebaran. Aish, masih lama! Keburu habis digasak Bapake anak-anak, kikikik.

Perhatianku tertuju pada dua toples di dapur Mbak Ami.
Pas aku dekati, waa...merinding! Ratusan serangga sedang konferensi di atas kapas!
Ngeri!

"Itu peternakanku, Mbak."
Hah, ternak apaan?
Olala, ternyata itu yang namanya Semut Jepang. 
Menurut Mbak Ami, kini semut jepang sedang happening banget. Ramai dibicarakan seantero Nusantara. Beuh, beneran? Aku kok nggak tahuu? *kudet dari orok. 

peternakan semut jepang mbak ami

Semut Jepang memiliki 200 jenis lho dan dipercaya berkhasiat untuk mengatasi beberapa penyakit.
Ciri-cirinya, berbeda dengan semut biasa. Badannya keras, punya tiga pasang kaki, punya sayap tapi tidak dapat terbang, berwarna hitam mengilap dan tidak banyak bergerak. Hidupnya berkelompok dan gampang berkembang biak.

Bermula dari Mbak Ami yang suka ngilu kakinya bila bangun tidur. Saat cerita ke temannya, Mbak Monita itu pun cerita. Ibunda Mbak Monita, sudah lama mengidap diabetes. Bahkan, luka di kakinya menganga. Menurut dokter, sebelum membahayakan, kakinya harus diamputasi.
"Kami sudah bersiap-siap mau operasi, nunggu jadwal."

ini ragi untuk makanan semut jepang

Di rumah, Ibunda Mbak Monita, Ibu Yati mengonsumsi semut Jepang. Ia membeli dari orang setiap hari 5-10 ekor. Entah bagaimana, semut-semut itu tumpah dan jatuh di luka ibu setengah baya itu. Tadinya, mau dibuang. Eh, diperhatikan sepertinya semut-semut itu membentuk jaringan.

Akhirnya, Ibu Yati memulai terapi untuk lukanya.
Semut-semut diletakkan di lukanya sebelum tidur. Saat bangun, si semut sudah berjatuhan di lantai. Begitu ia ulang-ulang setiap malam. Selama enam bulan terapi, lukanya mulai mengering. Dan dokter yang merawatnya tercengang melihat luka di kaki Ibu Yati sembuh. Subhanallah.

Namun, menurut Mbak Monita, perkembangan pasien setelah mengonsumsi semut Jepang ini berbeda-beda. Ada yang butuh waktu enam bulan, ada yang setahun, tergantung penyakit dan kondisi tubuhnya.

Beberapa manfaat mengonsumsi semut Jepang adalah meringankan sakit diabetes, sakit jantung, hati dan stroke, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, mengatur tekanan darah, menyembuhkan asam urat dan meningkatkan kekuatan tubuh. Alhamdulillah, senut-senut di kaki Mbak Ami juga sembuh.

Cara mengonsumsinya?
Masukkan 3-5 ekor semut Jepang ke dalam kapsul lalu diminum disaat semutnya masih hidup. Bisa diminum 2-3 sehari.

Cara beternak semut ini pun mudah.
Cukup disediakan toples plastik atau kaleng, sekantong kapas muka, pelihara beberapa ekor semut Jepang dan diberi makan ragi tape. Perkembangbiakan serangga ini cukup cepat. Tidak memerlukan perawatan khusus dan tidak mengotori ruangan walaupun disimpan di dalam rumah. Karena semut Jepang tidak bisa terbang dan kabur dari toples terbuka hehe.

"Bawa toples saja Mbak dengan kapas. Nanti kubantu ternakin dulu," Kata Mbak Ami.
Tetanggaku ini asli baik hatiii...*ngerayuu!

Nggak terasa, sudah sore. Masakan untuk sedekah sudah siap.
Dkauw dan anak-anak pun mlipir. Betapa menyenangkan nenangga hari itu.
Biarpun obrolan kami random dan tekadang absurd haha. Ya, seperti isi postinganku kali ini.





San Bao Chi, Chinatown Street Snack Yang Yummi di Semarang :)

$
0
0
Dear Temans,

Ada yang baru niih di Semarang.
Grand Edge Hotel & Food Arcade adalah sebuah gedung berlantai 10 di Jalan Sultan Agung No. 96, Semarang. Berkonsep hotel yang dilengkapi food mal. Jadi, rencananya, segala macam gerai makanan baik yang barat, oriental, maupun masakan tradisional ada disana. 


Soul Kitchen Pujasera di Lantai 2 Grand Edge

Hari Selasa lalu (05/05), dakuw mampir ke gedung wah ini. Janjian kopdar dengan seorang sahabat.

Dakuw langsung melangkah ke lantai dua gedung. 

Area di lantai dua ini dinamakan Soul Kitchen, merupakan pujasera, tempat makan yang asyik dengan sekitar 18 gerai makanan berbagai jenis.  Mulai dari Masakan Manado, Soto Kudus dan cemilan lain. Di dinding, ada wallpaper bergambar superhero kesukaan Alde. Wah, kalau dia ikut pasti minta difoto bareng Superman ini hihi.

Suasana nyaman dan cozy Soul Kitchen Grand Edge

Dakuw mencari tempat duduk yang menghadap ke jalan. 
Ada sofa empuk dan meja kayu yang serasi. Pemandangan dari balik gedung kaca ini memang menarik. Kesibukan Jalan Sultan Agung di pagi hari. Wah, asyik juga ya Soul Kitchen jadi tempat kopdar atau arisan *halah, emak-emak bingit aku haha. Bisa jadi tempat nongkrong baru.


San Bao Chi Grand Edge
Satu gerai menarik perhatianku. 
San Bao Chi, dengan tagline Chinatown Street Snack. Dengan logo ayam yang cute hihi. Warnanya pun merah menyala, oriental banget. Kayak apa sih cemilan kaki lima ala Chinatown? Aku merapat, meminta menu pada si mbak yang baru membuka gerainya.  Iya, masih jam 10.00 pagi.
 
Gerai San Bao Chi memiliki dua menu yaitu Oriental Chicken Crispy & Oriental Chicken Skin. 
Oke, aku memesan Oriental Chicken Crispy pada pramuniaganya yang sibuk beberes- hihi masih pagii. Rajin banget ya dakuw masih pagi buta udah hang out kece. Sosialita bingiit haha.
 
Olala, ternyata ada banyak rasa bumbu yang bisa dipilih sebagai taburan, lho! 
Ada bumbu original, BBQ, garlic chicken, cheese dan savory spicy. Dakuw memesan yang spicy. Pedas untuk pagi hari, biar mata melek. 
 
Yummmi nggak yaa? 
Kedua menu di San Bao Chi, ayam dan kulit ayam sama harganya Rp.25.000,- per porsi.
 
mau duduk di bar atau menghadap jalan raya boleeh
Sambil melihat si mbak yang mengenalkan dirinya sebagai Dwi, menyiapkan pesanan dakuw dengan lincah, kami mengobrol. San Bao Chi juga punya gerai di Pasar Semawis, Pecinan Semarang. Dan gerainya cukup ramai. Maka dibuka deh di Grand Edge, biar lebih mudah dicapai penggemar San Bao Chi.
 
"Silakan Mbak," 
 
Tak lama kemudian, aku diberi seporsi ayam goreng krispi rasa savory spicy di dalam kantong kertas yang praktis. Dilengkapi dengan sumpit lidi. Wah, lucu penyajiannya. Bisa dibawa pulang atau sambil nongkrong cantik dengan teman. Porsinya cukup banyak.

Apa sih arti San Bao Chi? 
Menurut Mbak Dwi, merupakan kombinasi dua kata dalam Bahasa Mandarin yaitu San Bao Long yang artinya Semarang dan Chi yang berarti ayam. Wah, asli Semarang rupanya cemilan ini.
 
Ayam goreng krispi tabur spicy yang hot
 
Aku pun mencoba ayam krispi berbentuk potongan kecil-kecil sekali suap ini. 
Wah, rasanya beda dengan ayam goreng krispi biasa. Ada bumbu oriental terasa di dalamnya. Aku mendesis kepedasan. Nendang ey bumbunya! 

Teman yang dakuw tunggu belum juga tiba. Aih, ngaret pisan ey!
Kok rasanya nagih yaa nih cemilan? Hahaha. Padahal, dakuw sudah makan pagi kok. Jadi, bukan karena lapar ya tapi gragas, hihi.

Aku lalu memesan porsi kedua. Kali ini ayam goreng krispy dengan taburan bumbu keju. Enak nggak yaa?
 
Mbak Dwi tersenyum simpul ketika aku pesan lagi. 
Mungkin mikir, Lapar, atau doyan, Mbak? Hihihi.
 
Ketika pesanan dakuw tiba, riang juga nih hati, melihat bubuk keju yang melimpah. 
Hmm...enak! Anak-anak pasti suka! Rasa kejunya berasa, ada sedikit rasa pedas dari bumbu yang dipakai, mungkin merica ya? 
 
Kalau ini yang tabur bumbu rasa keju kesukaan krucils
 
 
"Oke, order dua ayam krispi keju buat dibawa pulang ya, Mbak!"
Oleh-oleh buat bocah, ngerayu karena ditinggal emaknya me time hihi.
 
Tak lama kemudian, teman dakuw tiba.
Nggak sempat ngambek lagi, perut sudah terisi cemilan enak. Kami mengobrol sampai bibir lebam, hehe. Yuk ladies, kita hang out disiniii.....
 
                                
 
 


Nongkrong Pagi di Nissin Emporium Kafe & Resto Ungaran

$
0
0
Dear Temans,

Minggu lalu (03/05), Putriku Nailah berulang tahun ke-7. 
Permintaannya nggak mau kado, tapi mau jalan-jalan saja. 
Okee, akhirnya pagi buta kami berempat jjs deh. Memenuhi permintaan sang princess.

Nissin Emporium Cafe & Resto Ungaran

Tujuan pertama yaitu ke Nissin Emporium Kafe & Resto yang letaknya di Jalan Jenderal Sudirman No. 23, Ungaran. Penasaran deh dengan kafe milik pabrik Nissin itu. Kalau oke, sekalian cari bahan untuk Hello Semarang, hehe. Biasalah, Mak Irits. Sekali jalan, ngga hanya hepi-hepi tapi bahan tulisan juga kudu dapat.  

selamat datang di Nissin Ungaran
Pukul 08.00 pagi, toko Nissin sudah buka, bo. Nampak beberapa pelayan toko sibuk mengelap kaca dan merapikan rak. Hoho, pembeli pertama nih kita! Begitu masuk toko, pandangan tertumbuk deretan biskuit produksi Nissin dipajang cantik. Bahkan, ada beberapa yang dibentuk dalam parcel, sebagai oleh-oleh dari Ungaran.

Toko oleh-oleh Nissin Emporium

Alde dan Nailah langsung beraksi. Mencomot biskuit kesukaannya masing-masing. Ya, biskuit yang dijual sama dengan yang dijual di supermarket atau toko biasa. Hanya saja, beli disini tentu saja ada harga diskon. Nissin Emporium Kafe ini sering diserbu pembeli setelah mereka habis tur di Pabrik Nissin. Atau menjelang bulan Ramadhan seperti sekarang. Untuk stok makanan berbuka puasa mungkin, ya. 

menggugah selera memborong hihi

Oh iya, Pabrik Nissin sering dijadikan tujuan wisata edukasi bagi siswa sekolah. Disana kita bisa melihat proses pembuatan biskuit secara langsung. Menemukan bangunan kafe ini mudah kok. Di pinggir jalan raya Semarang menuju Salatiga, alias Jalan Jendral Sudirman, dipajang kaleng-kaleng biskuit Nissin raksasa. Nggak bakalan nyasar deh, hehe.

berbagai jenis roti dan kue juga ada

Setelah berbelanja di toko Nissin, kami beranjak ke ruangan sebelah yang ternyata untuk kafe & Resto. Suasana masih lengang. Hehe, iyaaa..pagi buta, bo. Si mas waiter masih sibuk menyapu lantai. Kafe ini sering dijadikan rest area bagi pelancong yang ingin pergi ke kota tetangga seperti Yogya dan Solo. 

masih lengang

Alde dan Nai mengamati sebuah maket proses pembuatan biskuit di Pabrik Nissin dengan excited. Olala, kameranya baterainya soak! Huaa, gimana mau futu-futu ini? Aku mengubek-ubek tas dan menemukan power bank. Tapii, nggak ada kabel datanya! Sama saja bohong! Pak Bagus merengut dan mulai ngomel hihihi. Iyaa, dakuw wartawan abal-abal, jadi we peralatan perang suka tertinggal hehe.

Nailah dan Alde ngafe pagi-pagi

Untunglah, Si mas waiter meminjamkan chargernya. Olala, charger Samsung, tapi bisa untuk ponsel androidku yang beda merek. Hehe, dasar charger gampangan. Fiuh, lega deh, ponselku bisa dicharger sejenak. Horee!

nongkrong pagi-pagi hehe my birthday girl

Jadi, kami yang tadinya mampir saja akhirnya order makanan. Berhubung baru saja sarapan, anak-anak meminta wafel dengan topping es krim. Oke, orderanku pun dicatat. Harga seporsi wafel Rp.35.000 di Nissin Emporium Kafe. Lumayan juga yaa hihihi.

nasi goreng Nissin Kafe

Pemandangan kafe keren juga lho. Jendela kaca besar menghadap Gunung Ungaran membuat kita bisa menikmati keindahannya saat cuaca cerah. Wow. Sambil menanti pesanan, aku melihat-lihat menu. Ada lumpia bengkuang, sop buntut, mie ayam, nasi goreng hotstone dan chicken drum stick. Ada cake dan makanan kecil juga. Minumannya ada kopi, teh dan jus buah. 

wafel es krim ala Nissin Kafe Ungaran

Saat pesanan tiba, anak-anak berebutan mencicipinya. Porsi wafelnya cukup besar dengan es krim vanilla dan lelehan coklat hangat dia atasnya. Aduh, emak nggak kebagian deh. Dengan cepat, wafel yang terhidang tandas. Oke, baterai ponsel sudah full. Waktunya jalan lagi, hihihi. Sosialita bingit inii, pagi-pagi sudah ngafe cantik di Nissin Emporium Kafe hihi.


Aku Memilihmu, Kayla!

$
0
0
Perahu kayu bermotor melaju membelah lautan Lombok.
Pemandangan begitu syahdu. Sepanjang mata memandang, hanya lautan dan langit biru. Awan putih berarak di atas kami, memberi sedikit keteduhan di laut lepas.

Gili Sudak yang menawan hati
Penumpang perahu mungil ini, tak ada yang bersuara. Semua menikmati keindahan surgawi di bumi. Pulau Lombok begitu menghipnotis. Kayla merasa beruntung ia mendadak ingin backpackeran dan ikut trip backpacker perempuan ini.

“Kita akan ke Gili Sudak. Disana kita bakal bertemu adik-adik sekolah dasar untuk membagikan buku-buku bacaan yang kita kumpulkan,” kata Mbak Rima, ketua rombongan. Kami mengangguk sambil mulai membuka bekal sarapan yang khas Lombok. Ayam taliwang yang pedas banget. 

“Kalau bisa teman-teman fokus ya, acara baksos ini. nanti main air dan snorkelingnya setelah kita acara baksos.”

Kayla melirik Wina. Sahabat eh mantan sahabatnya itu duduk di ujung terjauh darinya. Seolah, duduk dekatnya pun  tak sudi. Takut ia menularkan keburukan pada dirinya. Kayla membuang pandang. Hatinya terasa diremas. Kenapa mesti begini ceritanya?

Kayla dan Wina dua sahabat erat sejak awal kuliah Akuntansi. Penampilan mereka bagaikan bumi dan langit. Wina cantik dan lembut penampakannya. Beda dengan Kayla yang tomboy dan cuek. Hobi backpacker jadi pengikat mereka berdua. 

sepotong surga di bumi, lombok

Perjalanan ini merupakan trip ke sekian kalinya untuk mereka berdua. Tapi,Pertama kalinya keduanya ke Lombok, impian mereka berdua sejak lama. Penasaran akan keindahannya. Biarpun sempat ada insiden ketinggalan pesawat gara-gara Wina kelelahan dan ketiduran di rumah sahabat mereka di Sidoarjo. Dasar backpacker abal-abal. 

keindahan Gili Sudak

Mestinya ini jadi perjalanan menyenangkan karena Kayla berjanji mengajari Wina snorkeling, yang merupakan keahliannya. Tapi. Perjalanan liburan yang mereka impikan berdua pupus seketika. Semalam, Wina dan Kayla bertengkar hebat di penginapan. Wina baru tahu kalau diam-diam, Kayla menyukai Rendra, kekasih Wina. Jantung Kayla terasa mau copot ketika Wina meledak.

“Tega sekali, kamu! Kamu kan sahabatku!” teriak Wina berderai air mata.
“Wina, aku hanya menyukainya. Aku nggak bakalan merebut dia darimu. Nggak mungkin juga dia mau.” Balas Kayla perih. Ia menahan air matanya agar tak jatuh. 

“Pengkhianat! Aku menemukan notesmu di meja. Semuanya tanda cinta pada Rendra. Kamu menusukku dari belakang, Kayla. Nggak nyangka! Katanya kamu benci cowok tapi kenapa mesti menyayangi cowokku?”

Wajah Kayla pias. “Notes itu rahasia. Kenapa kamu membongkar-bongkar barangku?"

“Ah, aku hanya ingin meminjam power bankmu lalu kutemukan itu di ransel. Nggak sangka, kamu mencintai Rendra! Dulu, kamu bilang nggak suka dia karena dia cowok pendiam dan terlalu sabar. Nggak macho! Kamu sengaja bilang begitu biar aku nggak naksir dia!”

 “Wina, aku yang mengenalkanmu pada Rendra. Dia sahabat abangku.aku tahu betul orangnya gimana. Memang dia terlalu sabar tidak cocok untukmu yang keras kepala.”
 
“Pengkhianat! Kalian sering bertemu dan pergi berdua, telpon-telponan, BBM-an, tega!” teriak Wina membanting pintu, dan tidak kembali lagi semalaman. Ia ternyata tidur bertiga di kamar sebelah dengan Betsy dan Tias.
“Pengkhianat?” Dada Kayla perih. 

Kenapa juga dia sok baik mengenalkan Wina pada Rendra? Sudah tahu kalau Wina itu cantik dan keibuan. Siapa yang nggak klepek-klepek memandangnya? Pun Rendra. Cowok yang ditaksirnya sejak SMA. Lelaki yang disayanginya lebih dari Abangnya, Ridho. Lelaki yang menemani hari-harinya. Eh si culun itu malah memacari sahabatnya. Siapa yang mestinya marah kalau begini? Ah, andai saja Wina tahu..

Mesin perahu motor dimatikan. Seorang nelayan melompat dari perahu, berusaha mendorong perahu, dan menambatkannya di pantai. Mereka sudah tiba! Dari kejauhan, anak-anak Gili Sudak menatap mereka antusias. Kayla menyesal, tidak membawa lebih banyak makanan ringan untuk mereka. 

mari berkunjung ke Lombok

Ia melirik Wina, yang memandangnya, lalu gadis itu membuang muka. Ngobrol dengan tawa berlebihan dengan Betsy. Menggandeng lengan gadis berhijab itu. Kayla membuang muka. Ia turun perlahan dari perahu. Membuka sepatunya dan menentengnya. Lombok is paradise! Sepotong surge di bumi!

Pancaran ingin tahu anak-anak itu menggelitiknya. Mereka mengerubunginya. Memperhatikan kamera DSLR yang dibawanya. Kayla tersenyum, “Mau diajari?”

Anak-anak itu berkerumun. Resah Kayla hilang. Mata mereka yang sebening lautan melembutkan hatinya. Galaunya hilang. “Ayo kita duduk bareng yuuk, kakak ajarkan memotret. Kakak juga bawa buku cerita lhoo..”

Kayla dikerubuti anak-anak. Kayla celingukan mencari Wina. Anak itu paling suka membacakan buku untuk anak-anak. Tapi, ia tak tampak di kerumunan anak-anak Gili yang menunggu mereka sejak tadi. 

Kak Ruben, pengajar mereka bercerita kalau untuk bisa bersekolah, anak--anak harus naik perahu lalu berjalan kaki empat kilometer jauhnya setiap hari pulang-pergi. Kayla tercengang. Luar biasa semangat mereka. Kayla jadi merasa kecil, begitu mudah melempem gara-gara masalah cowok. 

Ia berjanji akan menjelaskan semuanya pada Wina. Pun perasaan terpendam Kayla sejak dulu pada Rendra. Kalau Wina tak mau menerima penjelasannya, apa boleh buat, ia harus move on. Wina tak layak jadi sahabatnya. Tapi, ia percaya persahabatannya dengan Wina erat tak mudah goyah hanya gara-gara masalah ini. Hwaiting! 

“Begini caranya, kita bidik sasaran fotonya. Lihat cahaya sudah bagus belum? Bidik!”
“Kayak orang menembak ya kak?”
Mereka terbahak.

Tawa mereka terhenti ketika para nelayan mendekati Mbak Rima, dengan muka panic. Mbak Rima, sang ketua rombongan langsung berlari mengikuti para nelayan dengan wajah pasi. Spontan, semua mengikuti mereka. Napas Kaylam memburu. Ada apa? 

“Teman-teman Mbak tenggelam!”
WINA!
Kayla berlari seperti kesurupan. Di kejauhan, beberapa lelaki dewasa berusaha menolong tiga orang gadis yang kepayagan bertahan di arus deras! Itu Wina!

Kayla siap melompat. Tapi, lengannya ditahan oleh Mbak Rima. “Para penjaga pantai menolong mereka. Kita menunggu disini. kita berdoa.” Bisiknya lirih.

Hanya beberapa menita tapi terasa seperti berjam-jam, akhirnya ketiganya berhasil diselamatkan. Mereka ditarik ke pantai dan diberi air minum. 

Olala, ternyata, saat rombongan sedang asyik menghibur anak-anak.
Wina, Betsy dan Risti yang penasaran, ingin segera snorkeling. Diam-diam, mereka memakai peralatan snorkeling dan berenang. Tanpa mengenakan pelampung! Dari ketiganya, hanya Betsy yang jago berenang, Betsy memegang tangan keduanya lalu mengajaknya ke tengah untuk melihat ikan.
Namun, tiba-tiba Risti terlepas alat pernapasannya dan tersedak air. Ia panik dan meronta memegang tangan Wina dan betsy, membenamkan mereka bertiga. 

Kayla memeluk Wina erat. Muka gadis itu pasi.
“Mbak Rima sudah bilang. Snorkeling itu aman. Dan disini juga aman untuk snokereling asal mematuhi aturan. Bersama instruktur terpercaya, memakai pelampung dan bersama-sama. Kalian menyalahi aturan." ujar Rima dengan muka tegang.

Ketiganya terisak.

“Kayla, maafkan aku. Aku takut sekali tadi, dipikiranku aku akan mati tenggelam tanpa sempat minta maaf padamu. Sejak dulu aku tahu kamu mencintai Rendra. Aku tahu karena jelas sekali dari bahasa tubuhmu kamu menyayanginya. Rendra juga sayang padamu. Tapi aku mengejar-ngejarnya. Kamu mengalah karena aku juga suka. Aku yang jahat. Maafkan aku, Kayla. Rendra sahabatmu aku tak bisa melarang-larang kalian bertemu.”
Kayla tertegun. Selama ini, Wina tahu dia cinta Rendra?

“Aku memilihmu daripada Rendra, Kayla. Aku memilih persahabatan kita..maafkan aku..” Wina membenamkan diri di pelukannya.

Terbayang sosok Rendra. Ah….

Cerpen ini ditulis dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen dari Tiket.com dan nulisbuku.com #FriendshipNeverEnds #TiketBelitungGratis .  

Foto: Mbak Andrie Potlot 

Semaraknya Semarang Fashion Festival 2015

$
0
0
Dear Temans,

Salah satu acara dua tahunan Kota Semarang yang happening adalah Semarang Fashion Festival (SFF). SFF kembali digelar di Atrium Ground Mal Paragon 13-17 Mei 2017. Tahun ini mengusung tema Secret Temptation alias modus #eh abaikan penulis blog ini lagi mabok. Lebih 40 desainer Indonesia berpartisipasi di ajang ini. Wow!

Semarang Fashion Festival 2015

Sayangnya, fashion show karya desainer muda Semarang ini digelar pukul 18.00, dan rumah dakuw di pedalaman hahaha. Jadi, susah mau turun gunung malam-malam #anakrumahan, hiks.

mejeng duluu
Alhamdulillah, Sabtu ini (16/05) dakuw maksa eh bisa turun gunung nonton event Semarang Fashion Festival yang dibuat untuk memeriahkan hari ulang tahun kota Semarang ke-468 dan menyemarakkan Semarang Great Sale. Ya iyalah, masa blogger keren *hueek, nggak nonton ajang hits tahun inii? #nggakekinian ntar.

Pandan Design (Foto:Ismi @moismiy)

Busana Karya Widya Andhika (Foto: www.remaja.Suaramerdeka.com)

Hari pertama Semarang Fashion Festival 2015 tanggal 13 Mei, dibuka dengan pagelaran busana 12 desainer muda Semarang yaitu Widya Andhika, Sudarna Suwarsa, Margaria dan Shefania Yiska. Peragaan busana ini bertajuk Secret Paradise. Nggak nyangka, geliat dunia fashion Semarang juga bergairah. 

Semarang Fashion Festival (Foto:Sriyono Don Suke)

Busana pengantin Angela Chung (Foto:Ismi)

Hari ini dakuw kebagian nonton peragaan busana dari Color Box, Matahari Dept Store dan The Executive. Menampilkan busana-busana kerja yang chic dari The Excecutive dan busana musim panas yang casual namun tetap modis dan cantik dari Color Box. 

Koleksi Summer dari Color Box

Lelaki Semarang nan ganteng di SFF 2015
Kesemsem deh dengan koleksi Color Box yang temanya flora bunga-bunga dengan warna-warni lembut. Naksir deh dengan  blus floral yang dipakai para model kece. Ya ampuun, cantik dan ganteng peragawati dan peragawannya. Tinggi-tinggi. pada makan apa ya? #halah.

Hiks. Sayangnya, dakuw nggak bisa nonton peragaan busana yang kebaya-kebaya atau baju muslimah gitu. Peragaan busana Ina Priyono baru nanti malam jadwalnya. Waduh, ntar, pulangnya kemalaman dong. Pak Bagus bisa ngunciin eyke pintu. Libur-libur malah kelayapan sendirian, hihihi. 

bunga-bunga dimana-mana

peragaan busana SFF 2015 dipadati penonton

Antusiasme pengunjung juga cukup tinggi.
Stand-stand pameran peserta Semarang Fashion Festival ramai dipadati pengunjung untuk selfie #eh. Ada stand Ina Priyono, APPMI Jateng hingga Anne Avantie. Sayangnya, stand Anne ditandai besar-besar nggak boleh dipotret hihihi.


Bold & Beautiful Ina Priyono (Foto: Shafira Meutia @shafmeu)
penutupan peragaan Ina Priyono (Foto: Shafira Meutia)
Mungkin untuk menghindari penjiplakan desain yaa. Salah satu kebaya yang dipajang karya Anne Avantie yang dipakai Princess Syahrini di sebuah acara beberapa waktu lalu. 

Stan Anne Avantie yang keren bingit

stan peserta SFF 2015

Penutup acara akbar tahunan Semarang di hari Minggu (17/05) pukul 19.00 adalah peragaan busana desainer jagoan Semarang, Anne Avantie, gyaaa! #lalumenangisdipojokan huhuhu. 

menanti gebrakan Anne Avantie di SFF 2015 (Foto:Panji Diksana Liputan 6)
Keren deh acara Semarang Fashion Festival kali ini. Coba ya, acara ini dibikin rutin setiap tahun, pasti seru! Semoga Semarang makin banyak acara-acara menarik dan kreatif. Nggak kalah bergaya dengan Bandung atau Jakarta, hihihi. Sekian, wartawan fashion abal-abal melaporkan dari Paragon Semarang #lalujajantahugejrot.


Mencicipi Sosis Jumbo di Rumah Sosis Ungaran :)

$
0
0
Dear Temans,

Minggu lalu, akhirnya dakuw main ke Resto Rumah Sosis di Ungaran.
Hah, Ungaran? Yup, Rumah Sosis sekarang ada di Ungaran lho. Hehe. Sekarang, nggak usah jauh-jauh ke Jalan Setiabudi Bandung kalau mau mencicipi sosis.  

Suasana Rumah Sosis Ungaran jelang Maghrib
Makanan bule yang berbentuk panjang dan terbuat dari daging ayam atau sapi ini memang menggiurkan. Apalagi, kalau ditawarkan dengan berbagai jenis rasa. Seperti keju dan black pepper. Bahkan isi jagung dan brokoli.

Bus Rumah Sosis di Lembang Bandung
Perkenalanku dengan Rumah Sosis tuh waktu workshop Room To Read di Bandung. Dekat hotel, ada bus sosis Rumah Sosis yang menjual berbagai jenis sosis. Jadilah, kubeli untuk jadi oleh-oleh untuk my bocahs. Eh, mereka suka. Jadi excited pas tahu Rumah Sosis buka cabang di dekat rumah hehe.

Rumah Sosis Ungaran
Rumah Sosis Ungaran menempati sebuah rumah kuno zaman Belanda di Jalan Gatot Subroto Ungaran. Letaknya dekat Brimob. Sebelum lampu merah pertama masuk Kota Ungaran. Rumah tua, tapi terawat dengan baik jadi nyaman untuk hang out. Halamannya juga luas. Kita bisa memilih untuk makan di dalam ruangan atau di halaman. Di halaman, ditata cantik dengan bangku dan meja taman plus lampion. 

Taman belakang yang nyaman

Pas masuk bagian dalam resto, penataannya terlalu simpel jadi nggak kelihatan seperti resto yang cozy. Pelayannya pun memakai baju biasa jadi agak membingungkan untuk memesan makanan. Kami memilih menu fetuccini sausage dengan jamur seporsi Rp.30.000. Lalu, onion ring cheese Rp.15.000. Minumannya es teh manis dan suami yang suka eksperimen, memilih Godzilla seharga Rp.25.000 (glek).

sosis bakar jadi rebutan
Oh iya, jangan lupa dong pesan sosisnya. 
Ada menu sosis isi tiga seharga Rp.60.000. Kok mahal ya? Hihihi. Jadilah, dakuw menyarankan Alde memilih sosis bakar keju seharga Rp.15.000 per tusuk hihihi *mak hemats. 

Alde salah nyedot sendok haha

Sambil menunggu, kami berkeliling resto. Taman belakang juga asyik untuk nongkrong di udara terbuka. Entahlah, banyak nyamuk atau nggak hihihi. Nggak coba karena sudah masuk Maghrib. Di taman belakang, ada gerai khusus sosis bakar. Dakuw juga shalat di musholanya yang bersih dan nyaman yang letaknya di sebelah resto. 


Fetucini siap disantap Alde di Rumah Sosis
Pas pesanan tiba, kami mencicipinya. 
Fetuccini carbonaranya agak hambar rasanya. Full krim keju dan jamur. 
Onion ringnya ditaburi parutan keju. Lumayan. Godzilla adalah minuman Milo, dengan krim dan es krim melimpah. Enak. Yang paling disukai anak-anak tetap, sosis bakar hehe. Rasanya mirip sosis Bulaf yang biasa kami beli.

makan-makan di hari minggu
Selain makanan yang kami pesan, ada spageti bolognaise, siomay dan batagor, chicken cordon bleu hingga sop buntut. Harga makananan berkisar Rp.15.000-Rp.60.000. Cukup mahal untuk ukuran Ungaran. Hehe. Tapi, target resto ini sih sepertinya para pelancong yang sedang transit. Bukan penduduk lokal #apaseh. 


pojok sosis ada kornet dan kripik juga
Oh iya, disana juga dijual berbagai jenis sosis produksi Rumah Sosis dalam kemasan.
Ada keripik singkong juga lho. Yang menarik, ada sosis sepanjang 40 cm. Hehe. Harganya Rp.75.000 kalau nggak salah. Dakuw memilih sebungkus mini bockwurst pack 400 gram Rp.75.000, lumayan  untuk digoreng bekal anak sekolah. 

sosis sepanjang 40 cm

daftar menu sosis kemasan

Total hasil gragas kami malam itu habis sekitar Rp.170.000 (dengan sosis yang dibawa pulang siih). Lumayaan *lalu besoknya makan sayur bayam dan tahu seminggu, hahaha. Yuk, siapa mau traktir dakuw di Rumah Sosis Ungaran.
Viewing all 712 articles
Browse latest View live