Quantcast
Channel: Small Things Kecil Tapi Penting
Viewing all articles
Browse latest Browse all 712

10 Tips Sehat & Aman Bersosial-Media Untuk Anak :)

$
0
0
Dear Temans,

Akhir-akhir ini, berita anak gadis kabur dari rumah atau diculik, marak di Jawa Tengah. Nyaris tiap hari, headline koran lokal mengangkat berita ini. Yang terbaru, kisah mahasiswi universitas di Semarang yang dikabarkan hilang sepulang kegiatan kampus. Orangtuanya panik. Untunglah, si gadis berhasil ditemukan. Ia sengaja kabur dan bersembunyi di rumah pacarnya. Hiks. 


Kisah ini berakhir baik. Si anak kembali ke rumah. Tapi tidak demikian dengan nasib gadis-gadis lain yang menghilang dari rumah. 

Dari berita yang kubaca di majalah dan tabloid, para gadis itu kebanyakan berkenalan dengan teman barunya, tentu saja lawan jenis, di social media. Facebook terutama. Modusnya rata-rata sama, si cewek memasang foto yang menarik di DP, lalu diajak berkenalan dengan cowok-cowok. Ada yang lanjut berpacaran online, ada yang janjian ketemu. Dan berakhir tragis.


Beberapa kisah miris kita dapati. Ada yang kabur dari kampungnya, lalu janjian ketemu di stasiun. Dibawa kabur, diperkosa. Ada pula dua sahabat yang dibunuh oleh pacar salah satu gadis, yang juga dikenalnya via FB. 

 


Dan ternyata, korbannya nggak memandang usia. Mulai dari anak SD (ini juga kabur dengan pacar FB yang berusia 22 tahun huhuh), remaja, anak kuliahan hingga perempuna dewasa yang berpendidikan, bisa terperdaya lelaki buaya di sosmed. Kalau yang perempuan dewasa, kebanyakan dirayu oleh pria Afrika yang menyamar jadi bule. 

Jumlah kasusnya tidak sedikit dan ini sangat memprihatinkan. Kini saatnya kita, para orangtua, masyarakat peduli. 

Bagaimana melindungi anak di internet?
 Apakah harus sama sekali menutup diri dari internet dan sosmed? Seorang teman saya berkata, 

"FB an itu setan mba. Suami-suami ketemu teman lama di FB, reuninan terus selingkuh. Anak-anak bikin status kejam tentang gurunya. Buang waktu percuma nongkrong disana sampai kecanduan. Bagusnya dimana coba?" katanya sengit.

Hm, padahal FB dan sosmed lainnya itu banyak juga manfaatnya. 
Kalau emak-emak kayak aku FB dan lainnya bisa jadi ajang silaturahim dengan teman-teman, cari ilmu di grup-grup yang diminati, cari info tentang parenting, buku dan job, hehe. Bahkan buat ngelapak dan kegiatan sosial. Seperti program PBB, Program Berbagi Buku. 

Nah, gimana biar anak aman bersosmed?
 Berikut beberapa tips yang dakuw dapat dari ngobrol-ngobrol dengan teman-teman di grup BBM :)

1. Untuk anak dibawah 13 tahun, sebaiknya ikut akun ibunya saja jika ingin bersosmed, Jika ingin main game misalnya. Belum perlu bikin akun atas nama sendiri.

2. Batasi waktu online dan penggunaan internet. Baik di komputer ataupun di smartphone. Berikan ponsel sederhana saja. Aplikasi yang mengunci situs-situs berbahaya seperti porno dan sara konon tidak terlalu efektif.

3. Jika ingin bikin akun sendiri, ibu dan ayah harus punya pasword anak, untuk mengecek inbox sosmed. Adakah kegiatan atau pesan mencurigakan.

4. Jadilah teman anak di sosmed, pantau teman-teman yang ia add, apa yang ia tulis. Jika ia tidak mau anda ikut berkomentar di statusnya, ikuti. 

5. Ajarkan anak agar bijak menggunakan sosmednya. Bahwa FB bukan diari, jangan sembarangan mengumbar status curhat,  apalagi tentang kekesalannya pada orangtua, guru atau teman. Semua status bisa dicapture, dan dijadikan barang bukti pencemaran nama baik. Jika ingin menulis curcol, sarankan bikin blog saja. Lebih aman karena tidak berinteraksi dengan orang asing.

6. Ajarkan anak agar tidak blak-blakan tentang dirinya di sosmed. Misalnya bikin status sedang sendirian di rumah atau lagi pergi kemana sendirian. Mengundang orang jahat.

7. Jangan biasakan anak mengunggah foto selfie di sosmed. Terutama yang mengundang komentar nakal, ajakan kenalan dan bully-an. 

Beberapa kali berinteraksi di FB, ada anak-anak remaja yang hobi foto selfie dirinya sedang berpakaian seksi dengan rok mini dan belahan dada. Ahh...ditegur malah bilang kita bawel, hehe.

8. Ajarkan tidak meng-add orang tak dikenal. Cukup lingkaran pergaulan saja. Zaman sekarang, asal foto profil nampak kece dikit, ramailah orang asing meng add kita jadi teman. Padahal sama sekali nggak ada mutual friend atau kesamaan minat. Random saja. Seram.

9. Ajarkan anak untuk tidak sembarangan pergi atau janjian kopdar dengan teman yang baru dikenalnya. Kalau masih SD-SMP, mungkin kita masih bisa kawal. Tapi anak usia SMA? Kuliah? 

10. Seringlah komunikasi dan batasi gadget ketika sedang bersama anak. 
Biarkan waktu bersama jadi berkualitas. Ajak mengobrol dari hati ke hati tanpa diselingi online dkk. Biar anak terbuka dan nyaman dengan kita. Jadi, kita mudah mengendus apabila ada hal-hal yang nggak lazim ketika ia bersosmed.Juga berdoa yang banyak hiks. Semoga anak dilindungi Allah.

Apa lagi ya? Yuk berbagi :)

Photo Courtesy of Marin & Photostock
at www.freedigitalphotos.net


Viewing all articles
Browse latest Browse all 712

Trending Articles